GenPI.co - Presiden Jokowi belum menyodorkan nama untuk pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di DPR.
Situasi itu menimbulkan banyak spekulasi dan bahkan menjadi perbincangan hangat. Pengamat militer pun angkat suara.
Co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan Presiden Jokowi masih menimbang calon ideal Panglima TNI.
Menurutnya, posisi tersebut cukup penting dalam instansi militer dan keamanan negara.
"Saya pikir, Pak Jokowi masih menghitung siapa yang akan jadi Panglima TNI baru. Jadi, kita tunggu saja," ucap Khairul kepada GenPI.co, Senin (25/10).
Khairul mengatakan jika untuk kepentingan politik, ada srategi yang bisa terjadi pada pergantian Panglima TNI baru.
Dia menyebutkan KSAL TNI Laksamana Yudo Margono berpotensi menjadi Panglima sesuai dengan urutan matra.
"Pak Yudo punya waktu pensiun cukup lama, yakni tahun 2023. Meskipun saat ini tidak harus dengan urutan matra TNI, Yudo cukup strategis dipilih," tambahnya.
Khairul menjelaskan jika TNI AD dikenal cocok untuk mengamankan politik, pergantian Panglima bisa bisa terjadi pada tahun 2023.
"Sebelum Yudo pensiun, Presiden Jokowi bisa mengganti Panglima TNI jika dirasa KSAD bisa mengamankan situasi politik pada 2024," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News