GenPI.co - Dewan Pakar Asosiasi Pembicara Profesional Indonesia Emrus Sihombing angkat bicara terkait juru bicara (jubir) Presiden Jokowi pengganti Fadjroel Rachman.
Menurut Emrus, jubir presiden harus menjadi pemimpin komunikasi di ruang publik.
"Bukan hanya sebagai pemadam isu, dengan teknik pembenaran pemerintah dan seolah menyalahkan pihak yang memberi kritik atau masukan," ujar Emrus kepada GenPI.co, Selasa (2/11).
Oleh karena itu, kata Emrus, jubir presiden harus menguasai konsep dasar, teori, dan aksiologi komunikasi.
Menurut Emrus, jika hanya komunikatif dan energik, sangat tidak memadai menjadi jubir presiden.
"Harus memahami aspek psikologi massa, budaya, dan kondisi sosial yang senantiasa bergerak dinamis," kata Emrus.
Selain itu, jubir presiden juga harus mampu menciptakan isu kebangsaan yang produktif, mengelola isu, dan mengantisipasi isu.
Untuk diketahui, Fadjroel resmi dilantik sebagai Duta Besar RI untuk Republik Kazakhstan, Senin (25/10)
Dengan demikian, posisi juru bicara presiden kini kosong, karena belum ada pengganti Fadjroel.
Hingga saat ini, pihak Istana belum mengumumkan sosok pengganti Fadjroel sebagai jubir Presiden Jokowi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News