GenPI.co - Anggota DPR Mardani Ali Sera blak-blakan menyoroti sosok Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang akan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai pucuk tertinggi angkatan bersenjata Indonesia.
Meski demikian, dirinya mengingatkan bahwa seluruh lapisan masyarakat perlu mengawal komitmen Jenderal Andika Perkasa untuk tidak menyeret TNI masuk ke dalam ranah sipil.
"Karena, ke depan TNI menghadapi berbagai tantangan maupun tugas yang tidak ringan seperti membantu penanganan Covid-19 hingga dinamika Laut Natuna Utara," jelas Mardani Ali Sera kepada GenPI.co, Selasa (9/11).
Tidak hanya itu, menurut Politikus PKS, Jenderal Andika juga harus mampu menjaga soliditas TNI sambil bersinergi dengan Polri.
"Terlebih lagi, isu TNA China yang disinyalir mengancam kedaulatan NKRI karena kuantitas dan kualitas mereka sebagai pekerja perlu juga menjadi perhatian dengan koordinasi lintas lembaga," ungkapnya.
Oleh sebab itu, dirinya mengimbau Jenderal Andika untuk menjaga seluruh tumpah darah Indonesia agar tidak melakukan kesalahan saat dirinya menjabat.
"Telat bersikap, fatal atas keutuhan NKRI," ujarnya.
Meskipun banyak pengamat yang menilai bahwa kepeimpinan Jenderal Andika tidak akan mengubah apapun karena menjabat selama satu tahun, namun tidak bagi Mardani Ali Sera.
"Kepemimpinan itu tidak perlu waktu lama. Setahun cukup bagi Jenderal Andika untuk bisa mewujudkan visinya membuat TNI semakin profesional," katanya.
Menurutnya, satu tahun snagat cukup apabila Jenderal Andika lebih mengutamakan menjalani program kerja yang sudah ada dan tidak menambah program yang lain.
"Jenderal Andika bisa memprioritaskan program paling prioritas yang jika tidak diwujudkan dalam 1-2 tahun anggaran dapat mengancam kedaulatan negara," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News