GenPI.co - Praktisi Media Ignatius Haryanto angkat bicara terkait maraknya hoaks yang beredar di media sosial.
Haryanto menilai perusahaan media sosial perlu bertanggung jawab atas tersebarnya hoaks.
Hal itu disampaikan Haryanto dalam acara Konferensi Pers Hari Kesehatan Nasional bertajuk “HOAX Isu Kesehatan Bahayakan Kesehatan Anak“.
"Penyediaan layanan media sosial itu juga harus bertanggung jawab atas konten-konten yang beredar," ujar Haryanto, Rabu (17/11).
Menurut Haryanto, pemerintah masih lemah dalam hal hukum jika berhadapan dengan perusahaan-perusahaan besar media sosial.
Oleh karena itu, kata Haryanto, pemerintah perlu membuat regulasi yang ketat untuk mengatur perusahaan media sosial.
"Jika ada regulasi yang ketat untuk mengatur perusahaan media sosial, kita bisa pelan-pelan sedikit mengurangi dampak dari hoaks," kata Haryanto.
Haryanto menambahkan, jika perusahaan media sosial mau mengurangi hoaks, akan ada banyak orang untuk turut mengawasi konten.
Hal itu kata Haryanto akan memudahkan untuk menghapus konten-konten yang menjurus pada hoaks dan ujaran kebencian.
"Media sosial di Jerman sangat takut dengan regulasi lokal, karena jika ada hoaks yang muncul, media sosial tersebut akan kena denda," kata Haryanto. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News