GenPI.co - Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju Yusfitriyadi meminta Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Komisi II DPR untuk menerima masukan dari masyarakat terkait proses seleksi.
Hal itu dilakukan agar Timsel dan Komisi II DPR tak hanya memiliki pengetahuan sebatas ketentuan administratif saja.
Menurut Yusfitriyadi, masukan dari masyarakat memang selalu ada tiap seleksi calon anggota KPU. Namun, sifatnya masih pasif.
“Mereka hanya meminta masukan dari masyarakat secara pasif saja,” ujarnya dalam diskusi “Nasib Pemilu di Tangan Timsel”, Senin (22/11).
Yusfitriyadi mengatakan bahwa partisipasi masyarakat untuk memberikan masukan dalam proses seleksi calon anggota KPU juga masih rendah.
Kondisi tersebut juga dipersulit dengan rentetan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masing-masing individu.
“Apakah masyarakatnya kenal dengan salah satu calon? Atau apakah masyarakatnya punya rekam jejak yang bagus juga? Semua itu makin mempersulit keterlibatan masyarakat dalam memberi masukan,” katanya.
Lebih lanjut, Yusfitriyadi meminta Timsel dan Komisi II DPR untuk serius menilai dan menanggapi masukan dari masyarakat.
Sayangnya, masukan dari masyarakat kebanyakan bernada baik, seperti rekomendasi kebijakan dan dukungan.
“Timsel dan Komisi II itu justru butuh masukan dalam bentuk kritik dan cerita kurang baik dari para calon anggota KPU untuk bisa menjadi salah satu poin penilaian,” ungkapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News