GenPI.co - Pengamat politik Usep Suhud menilai keputusan anggota DPR RI Komisi I Fadli Zon untuk hiatus dari media sosial Twitter sudah sangat tepat.
Menurut Usep, ada 3 hal yang menjadi alasan mengapa Fadli Zon perlu hiatus. Pertama, yakni untuk menunjukkan kepatuhannya kepada pemimpin partai.
“Kedua, untuk menciptakan efek 'hide and seek' seolah dia dibenci tapi dirindu. Ketiga, untuk menciptakan twit drama,” ujar Usep kepada GenPI.co, Senin (29/11).
Usep menilai twit drama tersebut merupakan upaya agar para pendukung dan pembencinya berdialog mengumandangkan namanya.
“Seperti biasa, beliau tidak perduli berapa banyak jumlah orang yang anti dirinya. Hal yang beliau perhitungkan adalah jumlah twit yang menulis namanya,” katanya.
Bahkan, Usep juga menduga bahwa Fadli Zon memiliki orang-orang yang setiap saat menyetorkan hasil berapa banyak namanya disebut orang lain dalam Google analytic.
“Namun, menghilangnya Fadli Zon bisa juga menjadi bumerang. Seolah menghidupkan kembali legenda Prabowo sebagai sosok yang sering menghilangkan banyak aktivis,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut menimbulkan efek negatif bagi Partai Gerindra ke depan. Terlebih, keputusan ini digua merupakan campur tangan dari Prabowo.
“Prabowo kembali ke kebiasaan lama. Bayangkan, anak sendiri saja dihilangkan, bagaimana dengan anak orang lain? Maka, munculnya kembali Fadli Zon bisa sangat baik bagi Prabowo dan Gerindra,” tandasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News