GenPI.co - Ferdinand Hutahaean bersuara lantang menantang eks penyidik KPK Novel Baswedan yang ingin mengaudit PT Genomik Solidaritas Indonesia (PT GSI) dugaan terkait bisnis PCR.
Diketahui, Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan memiliki saham di perusahaan itu.
Ferdinand yng adalah Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri itu meminta Novel untuk mengaudit proyek Formula E Jakarta.
"Kalau memang mereka mau mengaudit , bongkar dahulu pekerjaan atau proyek yang menggunakan dana pemerintah," kata Ferdinand, Selasa (30/11).
Sebab menurut Ferdinand, PT GSI dalam menjalankan usahanya tidak menggunakan uang rakyat atau dana dari pemerintah.
Eks kader Demokrat ini lantas menyebut Formula E sebagai proyek yang menggunakan dana pemerintah.
Ferdinand menilai banyak sekali kejanggalan yang terjadi dalam Fromula E yang diinisiasi oleh Pemprov DKI Jakarta itu.
“Mengapa mereka tidak bersuara untuk mengaudit itu dahulu,” kata dia.
Menurut Ferdinand, Novel dan kelompoknya seharusnya mempertanyakan besaran dana yng dikeluarkan untuk ajang internasionalnya.
Sebab, pemprov diklaimnya telah menguras banyak uang dari APBD untuk proyek tersebut.
“Kita (masyarakat, red) tidak tahu itu sebetulnya dibayarkan kepada siapa, yang menerima siapa, transfernya ke bank mana, oleh siapa, melalui siapa? Kan tidak jelas," ujar Ferdinand.
Dia juga merasa lucu dengan upaya Novel yang katanya ingin mengobok-obok proyek yang menggunakan uang swasra.
Sementara untuk proyek Formula E yang menggunakan uang rajyat, Novel cs dianggap diam saja.
“(Bisnis PCR) hanya ingar bingar politik yang menggunakan uang swasta, mereka ingin mengaudit, mengobok-obok, ini kan lucu," pungkas Ferdinand Hutahaean. (JPNN/GenPI)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News