GenPI.co - Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) dan Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Indonesia (AMPTPI) menggelar aksi demokrasi di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (1/12).
Aksi itu untuk memperingati 60 tahun deklarasi kemerdekaan Papua Barat setiap 1 Desember.
Dalam aksi itu para orator menyampaikan 16 tuntutan sikap politiknya untuk Pemerintah Indonesia, sebagai berikut;
1. Berikan hak menentukan nasib sendiri sebagai demokrasi bagi West Papua
2. Cabut UU Otonom khusus jilid II
3. buka akses jurnalis seluas-luasnya di West Papua.
4. Tarik militer organik dan non-organik dari West Papua
5. Hentikan segala bentuk diskriminasi dan intimidasi terhadap mahasiswa West Papua di Indonesia.
6. Bebaskan tahanan politik West Papua tanpa syarat.
7. Tutup PT Freeport, BP, LNG Tangguh serta tolak pengembangan Blok Wabu dan eksploitasi PT Antam di Pegunungan.
8. Usut tuntas pelaku penembakan dua anak di Intan Jaya.
9. Tangkap, adili, dan penjarakan jenderal-jenderal pelanggar HAM.
10. Hentikan rasisme dan politik rasial yang dilakukan Pemerintah Republik Indonesia dan TNI-Polri.
11. Hentikan operasi militer di Nduga, Intan Jaya, Pegunungan Bintang, Maybrat, dan seluruh wilayah West Papua.
12. Cabut Omnibus Law
13. Belanda harus tanggung jawab untuk menuntaskan proses dekolonisasi West Papua sebagaimana pernah mereka janjikan.
14. PBB harus bertanggung jawab serta terlibat aktif secara adil dan demokratis dalam proses menentukan nasib sendiri, pelurusan sejarah, dan penyelesaian pelanggaran HAM yang terjadi terhadap bangsa West Papua.
15. Mendesak pemerintah RI untuk memberikan akses seluas-luasnya kepada Komisi HAM PBB meninjau situasi HAM di West Papua secara langsung.
16. Jaminan kebebasan informasi, berekspresi, berorganisasi, dan berpendapat bagi bangsa West Papua.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News