Suara Lantang Pengamat soal Reshuffle Kabinet Jokowi, Tajam!

03 Desember 2021 21:20

GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti memberi tanggapan terkait isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia menilai, Presiden Jokowi acap kali mempersulit diri sendiri lantaran terlalu sering mangakomodasi partai dalam kabinet kerjanya.

"Presiden mengakumulasi terlalu banyak partai ke dalam koalisinya yang justru menambah beban kordinasinya," ujar Ray kepada GenPI.co, Jumat (3/12/2021).

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Keluarkan Kabar Buruk, Ada Bahaya Besar Mengancam

Menurutnya, memberikan kursi menteri kepada partai juga akan merusak jalannya koordinasi antar menteri dan presiden sendiri.

"Alih-alih membuat efektivitas pemerintahan makin kuat dan efektif, malah makin sulit bergerak dan lamban dalam mengambil keputusan," kata dia.

BACA JUGA:  Jokowi Desak Jenderal Listyo Pantau Seluruh Kapolda, Dahsyat!

Ray juga menerangkan bahwa suasana ini akan terus terjadi hingga akhir masa jabatannya. Sebab, partai akan terus mendesak agar diakomodasi oleh presiden.

"Presiden juga akan makin sulit mengkoordinasikan partai-partai pendukung karena akan sibuk dengan urusan Pemilu 2024 itu," ungkap dia.

BACA JUGA:  Reshuffle Kabinet Bisa di Desember, Jokowi Mengakomodir Parpol?

Oleh karena itu, dirinya menduga reshuffle yang akan datang sangat terbatas. Namun demikian, menurutnya, tidak menutup kemungkinan reshuffle akan dilaksanakan pada tahun depan.

Ray juga menduga saat ini sosok presiden juga sedang merasa kesulitan. Sebab, Jokowi harus menghadapi berbagai kepentingan partai untuk mendapatkan kursi menteri tersebut.

"Intinya, presiden harus berhadapan dengan partai yang kemungkinan jatah kursinya akan dikurangi atau dipindah. Tak mudah bagi presiden melakukannya, saat ini," ucapnya.

Padahal, menurut Ray, saat ini pemerintah sedang mengalami krisis kepercayaan masyarakat.

Oleh sebab itu, Ray menyayangkan sikap Jokowi yang dirasa mengakomodasi partai politik demi jabatan menteri.

"Saat tingkat kepercayaan pada dirinya makin menurun dan kalangan akademisi, CSO dan aktivis pro demokrasi makin menjauh pula dari dirinya," tandasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co