GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi pernyataan Ketum PBNU Said Aqil Siradj soal isu Pilpres 2024.
Meski memutuskan maju sebagai caketum PBNU lagi, Aqil mengaku rencana itu tak terkait dengan ambisi dirinya agar masuk ke bursa capres atau cawapres Pilpres 2024.
Menanggapi hal itu, Fernando mengatakan, Ketua Umum PBNU Said Aqil sampai saat ini memang sepertinya belum diperhitungkan sebagai salah satu capres atau cawapres.
"Said Aqil sampai saat ini masih tetap fokus membawa NU sebagai organisasi keummatan," kata Fernando kepada GenPI.co, Kamis (9/12).
Hal tersebut dibuktikan pada saat Pilpres 2019 misalnya, ketika itu Jokowi lebih memilih KH Ma'ruf Amin dibandingkan memilih Said Aqil.
Namun, sebagai pemimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia, Fernando meyakini Said Aqil memiliki keinginan dan ambisi ikut kontestasi pada Pilpres 2024.
"Hanya sampai pada saat ini belum ada partai politik yang coba menggandeng Said Aqil menjadi cawapres," katanya.
Fernando mengatakan, peluang bagi Said Aqil sebenarnya terbuka lebar.
Pada Pilpres 2024, dukungan dari NU sangat dibutuhkan oleh pasangan capres dan cawapres yang akan bersaing nantinya.
Oleh karena itu, ketokohan Said Aqil tentu menjadi daya tarik tersendiri.
"Selain itu, PKB dan PPP sebagai partai politik yang memiliki historis dengan NU seharusnya yang mempersiapkan dan memunculkan tokoh NU untuk ikut dalam kontestasi pada Pilpres 2024," katanya.
Fernando mengatakan, selain dari ketum PBNU, sejumlah tokoh NU lain juga layak untuk dimunculkan ke publik, seperti Yenny Wahid dan Khofifah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News