GenPI.co - Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyoroti soal temuan lembaga survei KedaiKopi yang menyatakan bahwa masyarakat ingin presiden dari sektor kepada daerah.
Menurutnya, pemimpin dari kepala daerah memang hal yang baik.
"Kita mengharapkan ada proses bottom up, melalui kader-kader atau kepala daerah yang sukses untuk dijadikan pemimpin nasional," ujar dia dalam diskusi yang digelar KedaiKopi bertajuk ‘Survei Opini Publik Menuju 2024’, Minggu (19/12/2021).
Sebab, dia menilai, hal tersebut berkebalikan dari suksesi kepemimpinan nasional pada 2014 yang senantiasa diwarnai oleh pencalonan dari elite nasional.
"Akan tetapi, setelah 2014 ada terobosan dengan mempromosikan seorang walikota solo. Akan tetapi, yang tidak eloknya itu sebenarnya karena adanya banyak lompatan-lompatan," katanya.
Dia lantas mencontohkan sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum selesai menjadi Walikota Solo, lalu tiba-tiba melenggang ke Pilkada ke DKI Jakarta.
"Belum 2 tahun, lompat lagi ke Pilpres. Ini yang mungkin kurang sabar. Menurut saya, kalau bisa sabar sedikit, tidak perlu seperti kutu loncat, itu lebih baik," jelas dia.
Dia menambahkan, pemimpin yang tidak menjadi kutu loncat bisa menjadi pemimpin NKRI yang betul-betul punya satu pemahaman utuh terkait Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
"Bagaimana NKRI ini, bagaimana nanti berhubungan dengan Asean, Asia pasifik. Jadi bisa mendetail, harusnya seperti itu," tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News