Gus Yahya Jadi Ketum PBNU, Menag Yaqut Dapat Angin Segar

26 Desember 2021 21:30

GenPI.co - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) Yahya Cholil Staquf diduga memiliki dampak terhadap pola politik partai Islam.

Kondisi itu mengingat terpelihnya Gus Yahya sebagai Ketum PBNU dalam Muktamar ke-34 di Lampung.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah turut menyoroti dampak politik usai terpilihnya Ketum PBNU Gus Yahya.

BACA JUGA:  Amarah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Keras, Siap-siap Saja

Menurut dia, perputaran dinamika politik Islam tidak terlalu berdampak usah Gus Yahya menjadi pimpinan NU.

"Andai pun terhadi perubahan, itu dalam sekalai kecil misalnya hanya berdampak di PKB," kata Dedi kepada GenPI.co, Sabtu (25/12).

BACA JUGA:  Anggota DPR Sorot Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Isinya Keras

Dedi menjelaskan kondisi PKB mungkin akan terganggu soal regenerasi kepempinan.

Sebab, Ketum PBNU sebelumnya, Said Aqil Siradj diketahui dekat dengan PKB.

BACA JUGA:  Ada Ancaman Nyata, Menag Gus Yaqut Sampaikan Instruksi Tegas

"Dampak di PKB bisa mengarah ke regenarasi Ketumnya, (Muhaimin Iskandar) karena sejauh ini Said Aqil dekat dengan PKB," jelasnya.

Selain itu, Dedi mengungkapkan dampak lainnya yang memengaruhi perubahan di PKB, yaitu soal silsilah keluarga Gus Yahya.

Menurut dia, dengan terpilihnya Gus Yahya sebagai Ketum PBNU, hal itu bisa membawa angin segar bagi adiknya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Mengingat Kiai Yahya ialah keluarga dari Yaqut Qoumas, kader PKB yang digadang akan menjadi kompetitor Muhaimin Iskandar dalam proses regenerasi," tuturnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co