GenPI.co - Akademisi politik Rochendi meminta pemerintahan Presiden Jokowi untuk tak memaknai perbedaan pendapat sebagai permusuhan.
Menurut Rochendi, selama ini pemerintah kerap menyudutkan pihak yang mengkritik kebijakan.
“Lalu, saat masyarakat bilang demokrasi sedang dibungkam, pemerintah bilang bahwa demokrasinya sehat, tetapi pihak oposisi yang tak sehat,” ujarnya kepada GenPI.co, Kamis (13/1).
Rochendi menilai bahwa para elite oligarki berperan besar dalam membungkam pendapat dari masyarakat.
Pasalnya, para oligarki hanya ingin menjalankan negara sesuai dengan keinginan mereka, bukan mengikuti kepentingan rakyat.
Selain itu, pemerintah selama ini juga kerap menyalahgunakan jabatan mereka untuk melegitimasi barang publik menjadi komoditas.
“Masyarakat itu sehat-sehat saja dan yang tidak sehat adalah para elite. Masyarakat itu tak punya kepentingan, tetapi kita selalu menjadi korban,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rochendi meminta pemerintah untuk tidak serakah dalam menjalankan tugas negara.
Pasalnya, berada di posisi strategis dalam merancang kebijakan publik saja sudah merupakan hal yang mewah.
“Kita tahu tak bisa sembarangan orang yang menempati jabatan tersebut. Jadi, jangan malahan menggunakan jabatannya itu untuk memperkaya diri sendiri,” tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News