GenPI.co - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengusut kasus dugaan korupsi kegiatan pekerjaan pengadaan barang dan jasa tahun 2020-2022 di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Menurut Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri, pihaknya telah mengonfirmasi tiga saksi mengenai dugaan adanya pemberian uang untuk Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin (TRP) soal pekerjaan proyek.
Ali juga mengatakan bahwa KPK memeriksa ketiga sosok tersebut di Gedung Ditreskrimsus Polda Sumut.
"Para saksi hadir dan dikonfirmasi antara lain terkait dengan pekerjaan proyek yang dikerjakan oleh para saksi dan dugaan adanya pemberian uang untuk tersangka," ujar Ali di Gedung Merah Putih, Senin (31/1).
Ali lantas membeberkan tiga orang saksi tersebut, yakni wiraswasta/Direktur CV Sasak Riki Sapariza dan dua wiraswasta atas nama Ananda Agustri dan Daniel.
KPK juga memanggil dua saksi lainnya. Namun demikian, keduanya tidak memenuhi panggilan tim penyidik.
Keduanya, yakni wiraswasta/Direktur CV Salsa Mimpin Sitepu dan Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Langkat Deni Turio.
"Tidak hadir dan selanjutnya segera dilakukan pemanggilan kembali," ucap Ali.
Sebelumnya, Ali Fikri juga mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penggeledahan di beberapa tempat dan menyita Rp 2,1 miliar yang diduga merupakan uang suap terhadap Terbit Rencana.
Tidak hanya itu, Ali juga menjelaskan bahwa uang yang terbagi dalam pecahan mata uang rupiah dan mata uang asing tersebut diduga diterima melalui perantara orang kepercayaan tersangka.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News