GenPI.co - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy Satyo Purwanto menyoroti aksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang melakukan sidak langsung ke SMAN 3 Tawangmangu.
Adapun sidak tersebut terjadi, setelah Ganjar mengaku mendapat laporan bahwa kualitas material yang digunakan di SMAN 3 Tawangmangu tidak sesuai spesifikasi dari anggaran yang diberikan.
"Apa yang dilakukan Ganjar lebih sering dikategorikan dressing, memang terlihat menarik dari sisi publikasi," ujar Satyo kepada GenPI.co, Jumat (4/2).
Namun, menurut Satyo hal itu tidak menyelesaikan persoalan substansi. Sebab, menurutnya, hal tersebut hanya memunculkan kesan pencitraan yang kuat.
"Ketika pejabat dengan sengaja dan memiliki tujuan tertentu dengan harapan mendongkrak popularitasnya tentu menjadi pertanyaan," ungkapnya.
Padahal, menurut Satyo, salah satu tugas Gubernur adalah menjadi inspektorat daerah.
"Salah satu fungsi setiap kepala daerah itu melakukan diskresi terhadap problem masyarakat yamg bersifat sistemik," jelasnya.
Oleh sebab itu, Satyo berharap Ganjar bisa menemukan cara baru atau terobosan yang menjadi solusi agar semua penanganan bisa cepat dilaksanakan.
"Misal terkait kemiskinan dan pendidikan yang setara bagi masyarakat. Atau memastikan masyarakat menerima keadilan dalam hukum dan perekonomian," bebernya.
Seperti diketahui, Ganjar Pranowo memberi peringatan keras bagi pelaksana proyek untuk tak main-main dalam mengerjakan pekerjaan dari pemerintah.
Pihak ketiga ini diingatkan untuk menjaga integritas dan kualitas pekerjaan.
Ganjar juga menyentil organisasi perangkat daerah (OPD) untuk benar-benar mengecek pekerjaan khususnya yang bersifat membangun konstruksi.
Hal ini menyusul temuan Ganjar terhadap bangunan SMAN Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, yang tidak sesuai spesifikasi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News