GenPI.co - Pengamat Politik Rocky Gerung meminta pemerintah menghormati kedudukan Mantan Pentolan FPI Habib Bahar bin Smith.
Menurut Rocky, kewibawaan suatu pemerintahan justru terlihat saat perbedaan pendapat dihormati.
“Jika negara bertumpu pada nilai kewarganegaraan, pemerintah harus menghormati kedudukan Habib Bahar yang mengucapkan ketidaksukaan kepada rezim,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Rabu (23/3).
Rocky mengatakan bahwa keterbukaan atas kritik merupakan nilai utama praktik demokrasi.
Demokrasi, menurut Rocky, harus dipelihara dan dirawat dalam kondisi perbedaan, bukan kesepakatan.
“Demokrasi hanya bisa tumbuh jika terucap perbedaan. Kalau hanya memuji-muji presiden, itu kita justru berada pada kondisi semi-demokrasi,” katanya.
Akademisi UI itu menilai Habib Bahar bin Smith berhak untuk menghujat pemerintah. Kritik dan hujatan itu seharusnya bisa dilontarkan Habib Bahar dengan tetap dilindungi oleh sistem hukum.
“Habib Bahar hanya bicara, dia tak melakukan kegiatan makar. Dia hanya mengucapkan sesuatu yang berbeda dengan pemerintah, itu justru nilai utama demokrasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rocky menilai pemerintah tak memahami nilai demokrasi, sehingga merasa berhak untuk melakukan kriminalisasi terhadap Habib Bahar bin Smith.
“Mengucapkan perbedaan dalam bentuk kritik justru merupakan ejawantah dari poin tertinggi demokrasi. Jika tak ada perbedaan pikiran, tak ada demokrasi,” tuturnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News