GenPI.co - Peneliti sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi Kunto Adi Wibowo mengatakan bahwa legitimasi dan kepercayaan terhadap Mahkamah Konstitusi (MK) akan melemah.
Hal itu dikatakan Kunto menanggapi renacana pernikahan adik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bernama Idayati dengan Ketua MK Anwar Usman.
“Tentu dalam pernikahan ini akan ada konflik kepentingan. Hal ini harus diakui kedua sosok tersebut (Jokowi dan Anwar Usman, red ) terlebih dahulu,” ujar Kunto kepada GenPI.co, Selasa (29/3).
Menurut Kunto, kepercayaan publik dan legitimasi politik akan bermasalah tanpa adanya pengakuan tersebut.
“Orang akan makin tidak percaya, seperti sekarang kan itu sangat memungkinkan, kepercayaan publik juga semakin rendah,” kata Kunto.
Pasalnya, kata Kunto, MK memiliki kekuatan untuk membatalkan dan merevisi undang-undang dan yang sudah disahkan oleh DPR.
“Jadi, ini pekerjaan rumah yang berat. Akan tetapi, kita juga tidak bisa mencegah seseorang yang saling mencintai atau melarang dua anak manusia mau menikah,” katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya Anwar Usman angkat suara terkait munculnya banyak desakan yang meminta agar dirinya turun dari jabatan.
Dalam acara Stadium General Fakultas Syarian IAIN Pekalongan, Anwar juga mempertanyakan apakah dirinya harus berkorban melepas haknya untuk menikahi Idayati.
"Apakah saya harus berkorban melepaskan hak asasi saya? Menginginkan suara saya, jawaban saya, untuk mundur? Loh gimana, memaksa saya untuk melawan keputusan Allah," kata Anwar. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News