GenPI.co - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai perkembangan Indonesia terkesan mundur dan terbelakang dibandingkan dengan pergerakan dunia, khususnya dalam kehidupan toleransi umat beragama.
Pasalnya, Refly menilai perkembangan toleransi umat beragama, khususnya Islam, mengalami peningkatan pesat di seluruh dunia.
Namun, kondisi tersebut justru berbanding terbalik dengan yang terjadi di Indonesia.
“Di Indonesia terkesan ada isu Islamofobia yang lebih kencang,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Selasa (5/4).
Menurut Refly, ada perilaku yang tidak adil dari pemerintah terhadap golongan Muslim di Indonesia.
“Pemerintah mengangkat kelompok Muslim yang itu, tetapi kelompok Muslim yang ini malah diinjak kakinya,” ungkapnya.
Advokat itu pun berharap agar politik belah bambu tak dilakukan lagi oleh pemerintah ke depannya.
“Semoga praktik ini tak dilakukan lagi oleh pemerintah terhadap umat Islam,” tuturnya.
Menurut Refly, cara terbaik untuk memastikan agar politik belah bambu tak terjadi kepada Muslim Indonesia harus dimulai dari presiden.
“Mulai dari presiden hingga ke menteri yang terkait urusan agama. Mereka harus mengayomi semua pemeluk agama, terlebih mayoritas. Janganlah gunakan politik belah bambu,” paparnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News