Lewat Petisi, Presiden Jokowi Didesak Tak Undang Putin di KTT G20

08 April 2022 08:10

GenPI.co - Rencana Pemerintah Indonesia mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Konfetensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menuai kecaman publik.

Lewat petisi online di laman Change.org yang dibuat Milk Tea Alliance Indonesia, warganet meminta Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi tidak mengundang Putin ke konferensi yang dihelat di Bali pada 15 November 2022.

“Vladimir Putin, Presiden Rusia, adalah yang paling bertanggung jawab dalam menyebabkan perang ini. Ia mengirimkan pasukan militer secara ilegal, sampai menyerang kawasan padat penduduk di rumah sakit bersalin di Ukraina,” tulis Milk Tea Alliance dalam petisi di laman Change.org.

BACA JUGA:  Di Tengah Perang Rusia-Ukraina, Sumpah Putin Dahsyat ke Dunia

Petisi ini telah mendapat dukungan dari 1.887 warganet dan angkanya bisa terus bertambah. Apalagi, petisi ini juga mendapat dukungan dari jaringan Change.org di Jepang, Inggris, dan Jerman.  

Selain itu, dikutip dari beberapa pemberitaan, Amerika Serikat juga menyatakan tak akan datang jika Indonesia tetap ngotot mengundang Rusia.

BACA JUGA:  Gedung Putih Kirim Sanksi, Putri Vladimir Putin Langsung Apes

Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen, mengatakan sudah berbicara kepada pejabat di Indonesia bahwa mereka tak akan datang jika tuan rumah tetap mengundang Presiden Putin.

Milk Tea Alliance menuturkan sebagai negara non-blok dengan prinsip bebas-aktif, seharusnya Indonesia bisa lebih tegas dalam menjaga dan mendukung hak asasi manusia.

BACA JUGA:  Putri Vladimir Putin Kena Sanksi AS, Kremlin Bereaksi Keras

“Serta memastikan perdamaian dunia. Dengan menerima Putin, Indonesia sama saja membalikkan badan,” Milk Tea.

Mereka menegaskan sebagai orang Indonesia, semua orang termasuk pemerintah harus menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu hak asasi manusia dan isu internasional.

Apalagi, sebagai tuan rumah dari perhelatan KTT G20.

“Jangan sampai, reputasi kita sebagai tuan rumah dirusak karena gegabah mengundang pelaku kejahatan perang yang tidak memiliki keinginan sedikit pun untuk mengusung perdamaian,” kata Milk Tea Alliance.( *)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co