GenPI.co - Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menyoroti kehadiran pegiat media sosial Ade Armando.
Ade Armando sendiri datang di tengah aksi demo 11 April oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Dia pun ikut dirundung oleh sejumlah massa tanpa menggunakan atribut perguruan tinggi.
Oleh karena itu, Anthony menilai kehadiran Ade Armando kemungkinan disengaja.
"Bisa saja Ade Armando untuk pengalihan isu," ujar Anthony kepada GenPI.co, Selasa (12/4).
Sebab, jika diamati, kehadiran Ade Armando di tengah demo merupakan hal yang sangat tidak lazim.
Terlebih, Ade Armando juga masih menyandang status tersangka.
"Mengingat Ade Armando sangat tidak populer di mata masyarakat umum karena dianggap sebagai salah satu buzzer pemerintah yang narasinya kerap menyakiti pihak tertentu," tuturnya.
Tidak hanya itu, kehadiran Ade Armando membuat tuntutan mahasiswa dalam demo 11 April tidak naik ke media massa.
Membuat media justru memberitakan perundungan yang dialami Ade Armando.
"Sehingga kemungkinan, dia menjadi pengalihan isu yang lepas kendali sehingga babak belur di luar perkiraan," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News