GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung menilai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sedang menyembunyikan kebohongan big data.
Hal itu disampaikan Rocky merespons pernyataan Luhut yang menolak membuka big data terkait penundaan Pemilu 2024.
Seperti diketahui, Luhut mengeklaim mempunyai big data suara 110 juta pengguna media sosial yang ingin Pemilu 2024 ditunda.
"Luhut hanya berupaya menyembunyikan kebohongannya," ujar Rocky dikutip GenPI.co dari akun YouTube Rocky Gerung Official yang tayang pada Rabu (13/4).
Rocky mengatakan, Luhut seharusnya membuka big data suara 110 juta pengguna media sosial yang ingin Pemilu 2024 ditunda.
Luhut, kata Rocky harus menjelaskan bahwa big data soal penundaan Pemilu 2024 itu benar adanya.
"Terangkan di situ bahwa itu real data. Bukan data yang direkayasa," kata Rocky.
Luhut menyatakan bahwa dirinya punya hak untuk tidak membagikan big data yang telah disampaikannya.
Hal itu kata Rocky menunjukkan bahwa Luhut memanfaatkan jabatannya untuk menyembunyikan kebohongan.
"Menyembunyikan kebohongan dengan memanfaatkan posisinya sebagai orang yang lebih senior. Itu palsu dalam argumentasi," kata Rocky. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News