GenPI.co - Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto buka suara terkait Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono sebagai pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menyodorkan nama Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.
Merespons hal itu, Hari Purwanto mengatakan, fraksi PDIP DKI Jakarta tentunya mengusulkan nama tersebut dengan berbagai pertimbangan dari A sampai Z.
Menurut analis itu, Heru Budi Hartono begitu santer dirumorkan namanya akan mengisi jabatan yang ditinggalkan Anies Baswedan.
Sebagai informasi, Anies Baswedan akan usai masa baktinya memimpin Jakarta di pertengahan 2022 ini.
Hari Purwanto menilai, Pileg dan Pilpres 2024 DKI Jakarta menjadi tantangan buat Heru Budi Hartono.
Pasalnya, kondisi politik di dua perhelatan itu sangat keras.
"Tentunya, saat Heru memimpin harus bisa menjawab situasi dan keadaan DKI Jakarta, dengan catatan seperti sikon Pilgub 2017 dan Pemilu 2019," kata Hari Purwanto kepada GenPI.co, Jumat (15/4)
Hari Purwanto mengatakan, DKI Jakarta saat 2024 masih menjadi Ibu Kota RI, yang pastinya akan menjadi sorotan dunia perpolitikan saat pelaksanaan pemilu nanti.
Oleh sebab itu, menurut Hari Purwanto, dibutuhkan Pj Gubernur DKI Jakarta yang kuat berkomunikasi ke semua lini.
"Meskipun berbekal birokrat selama 25 tahun, belum bisa dijadikan andalan," jelas Hari Purwanto.
Menurut Hari Purwanto, pengalaman Hari Budi Hartono belum begitu matang, masih meragukan.
"(Hal itu, Red) dalam menangani Pemilu 2024 di Ibu Kota Negara, yakni DKI Jakarta," kata Hari Purwanto.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News