GenPI.co - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyoyono (AHY) mengaku bahwa konstitusi bukanlah kitab suci yang tidak bisa diubah.
Menurutnya, amendemen untuk memfasilitasi wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden sama seperti mengkhianati konstitusi.
“Berikutnya apa? Presiden tiga periode? Lalu empat periode? Kenapa tidak seumur hidup sekalian?” ucap AHY di Golden Ballroom Hotel Sultan, Minggu (17/4).
Dalam acara silaturahmi dan kontemplasi ramadan Partai Demokrat tersebut, AHY menegaskan Partai Demokrat tidak ingin hal tersebut terjadi.
“Mereka semua telah mengkiatani amanah reformasi kalau hal ini terjadi,” tegas AHY.
Oleh sebab itu, menurutnya, Partai Demokrat dengan tegas menolak penundaan pemilu dan melenggangkan kekuasaan.
“Itu semua kemufakatan jahat. Dilakukan oleh segelintir elite kelompok tertentu untuk melanggengkan kekuasaan dengan berbagai cara,” tuturnya.
Menurut AHY, wacana penundaan pemilu dan perpanjangan amsa jabatan presiden sangat menganggu kehdupan masyarakat.
Selain itu, AHY juga mengatakan alasan penundaan pemilu yang digaungkan oleh beberapa pihak sulit diterima akal sehat dan terkesan mengada-ada.
“Sederhananya, mereka mau melenggangkan kekuasaan tanpa mengikuti proses konstitusi. Artinya, tanpa dipilih langsung oleh rakyat,” ujar AHY.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News