GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menilai ucapan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono soal hanya ada satu matahari di Demokrat sungguh mengandung bias.
Menurut dia, SBY tak perlu menggunakan istilah tersebut.
"Bisa saja ada yang memelesetkan matahari sebagai nama pusat perbelanjaan," kata Fernando kepada GenPI.co, Selasa (19/4).
Fernando mengatakan matahari tersebut lekat kaitannya dengan transaksional.
Dia khawatir hal itu akan dikaitkan dengan kasus dugaan aliran dana korupsi bupati Penajam Paser Utara yang belakangan ramai dibicarakan.
"Kalimat yang cukup mengundang perhatian publik itu sebenarnya tak perlu diucapkan," ungkap Fernando.
Menurut Fernando, pernyataan itu juga membuka kemungkinan kepemimpinan AHY di Demokrat masih terpusat pada SBY.
Dia menilai kalimat SBY seolah menganggap AHY adalah pemimpin yang rapuh.
"Alhasil, masih membutuhkan SBY untuk mengeluarkan pernyataan tersebut," jelasnya.
Fernando menambahkan pernyataan SBY tersebut juga seolah meminta para kader Demokrat menghargai AHY sebagai ketua umum mereka.
Sebelumnya, SBY mengatakan hanya ada satu pemimpin di Partai Demokrat.
"Ingat, hanya ada satu matahari dalam Partai Demokrat," ujar SBY dalam acara Malam Silaturahmi di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/4).
Menurut SBY, kepemimpinan AHY di Demokrat sudah berjalan dengan benar.
"Oleh karena itu, lanjutkan," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News