GenPI.co - Peneliti Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Fuadil Ulum mengatakan banyak calon legislatif perempuan terpilih berada pada nomor urut satu.
Oleh karena itu, Fuadil menilai gagasan menempatkan caleg perempuan di nomor urut teratas adalah opsi yang sangat menarik.
"Ya, gagasan itu tentu perlu didorong," ujar Fuadil kepada GenPI.co, Kamis (5/5).
Fuadil mengatakan ada keterkaitan soal nomor urut dengan kemungkinan keterpilihan caleg.
"Dari data yang dikumpulkan Puskapol, sebanyak 48 persen caleg perempuan terpilih berada di posisi nomor satu dan sebanyak 68 persen caleg terpilih laki-laki berada di posisi nomor satu," imbuhnya.
Fuadil berharap dengan menempatkan perempuan pada nomor urut satu, publik bisa melihat bahwa partai kini telah memercayakan figur perempuan maju ke legislatif.
"Nah, caleg perempuan terbaik yang tentu ditempatkan pada nomor satu, bukan asal," ungkapnya.
Fuadil menyebut keterwakilan perempuan di legislatif memang menjadi permasalahan yang belum selesai.
Pada Pemilu 2019, misalnya, Puskapol mencatat keterpilihan perempuan hanya 20,5 persen.
Fuadil mengatakan capaian itu belum memenuhi standar minimal, yakni 30 persen.
"Akan tetapi, jumlah perempuan di DPR pada 2019 merupakan yang paling tinggi sejak 2004, salah satunya karena banyak caleg perempuan yang ditempatkan partai di nomor urut atas," ucap Fuadil. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News