GenPI.co - Indonesia Political Opinion (IPO) mengumumkan bahwa hampir mayoritas masyarakat belum mengetahui jadwal Pemilu 2024.
Pernyataan itu merupakan hasil survei nasional Persepsi Publik atas Konstelasi Politik Nasional dan Pemilihan Presiden 2024 yang diselenggarakan 22-28 Mei 2022.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan bahwa sebanyak 43 persen calon pemilih belum mengetahui jadwal perhelatan Pemilu dan Pilpres yang akan dihelat pada 14 Februari 2024.
"Jumlah tersebut terbilang sangat besar sehingga ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera direspon pemerintah dan penyelenggara pemilu," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (4/6).
Meskipun begitu, lanjut Dedi, 74 persen responden setuju jika Pemilu dan Pilpres 2024 diselenggarakan pada 14 Februari.
"Hanya 18 persen yang sangat tidak setuju dan 8 persen yang tidak setuju,” ungkanya.
Selain itu, survei tersebut juga menunjukkan bahwa sumber informasi politik publik lebih banyak dari media konvensional.
Dedi mengatakan televisi mendapat penilaian tertinggi sebagai media paling banyak dijadikan sumber informasi politik, yaitu sebesar 36 persen.
Lalu, media sosial 23 persen, media pemberitaan online 13 persen, radio 11 persen, tokoh masyarakat 8 persen, surat kabar 7 persen, dan media luar ruang 2 persen.
Menurut Dedi, media cetak surat kabar hanya dinikmati kelas sosial tertentu.
“Media sosial sebenarnya memberikan informasi yang cepat dan banyak, tetapi publik masih bergantung pada media massa untuk memastikan kebenaran informasi,” paparnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News