GenPI.co - SMRC mengatakan bahwa PDIP masih meraih suara tertinggi di masyarakat.
Hal itu menunjukkan bahwa peta kekuatan partai politik Indonesia masih belum banyak berubah.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengatakan bahwa jika pemilihan diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar, 23,7 persen.
Lalu, disusul Gerindra dengan 9,2 persen, Golkar 8,3 persen, PKB 6,2 persen, Demokrat 5,7 persen, PKS 2,5 persen, dan Nasdem 2 persen.
Sementara itu, partai-partai lain di bawah 2 persen.
“Namun, masih ada 35,6 persen yang belum menentukan pilihan,” katanya dalam diskusi Dinamika Pilihan Partai dan Presiden Menjelang 2024, Kamis (9/6).
Deni menjelaskan berdasarkan temuan ini, peta dukungan publik pada partai-partai politik tidak berubah.
PDIP masih tetap di klaster pertama sendirian.
“PDIP masih berpeluang menjadi partai pemenang suara terbanyak, atau mempertahankan hasil Pemilu 2014 dan 2019,” tuturnya.
Klaster kedua ditempati oleh Gerindra dan Golkar. Di klaster ketiga, ada PKB dan Demokrat.
Klaster keempat diisi oleh partai-partai lain di parlemen sekarang. Di klaster kelima, ada partai-partai non-parlemen.
“Dibanding hasil pemilu 2019, dukungan kepada PDIP mengalami kenaikan dari 19.3 persen menjadi 23,7 persen,” paparnya.
Lebih lanjut, Deni memaparkan partai-partai lain cenderung menurun
Gerindra menurun dari 12,6 persen pada Pemilu 2019 menjadi 9,2 persen pada Mei 2022.
“Lalu, Golkar juga turun dari 12,3 persen menjadi 8,3 persen di periode yang sama,” paparnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News