GenPI.co - Putri Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, mengatakan pembentukan NU Women merupakan langkah progresif PBNU jelang perayaan satu abad.
Dalam gerakan NU Women, Yenny juga dipercayai sebagai ketua panitia perkumpulan perempuan NU tersebut.
“Kami perempuan NU sangat mengapresiasi Ketum PBNU Gus Yahya yang memberikan ruang besar untuk berkembang,” ujar Yenny di kawasan Cikini, Jakpus, Sabtu (20/8).
Dia juga mengapresiasi sejumlah perempuan sudah masuk dalam struktur kepengurusan PBNU.
Menurut dia, hal itu membuat perempuan NU bisa mengikuti berbagai wacana dan program dari PBNU.
“Ini jadi langkah progresif,” tegasnya.
Yenny mengatakan NU Women akan menjadi wadah para perempuan untuk merespons berbagai persoalan realitas sosial yang sedang dirasakan masyarakat.
Menurutnya, selama ini wadah tersebut sebenarnya sudah ada, bahkan jaringannya sampai tingkat desa.
Namun, menurutnya, NU Women ini jadi gerakan besar yang akan mendorong perempuan lebih menyuarakan sikapnya.
“Soal tantangan perempuan, tentu banyak sekali, ya. NU Women ini nantinya diharapkan bisa merespons berbagai tantangan itu,” ungkapnya.
Yenny menuturkan ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan NU Women.
Dia menjabarkan kegiatan-kegiatan kuncinya ialah pelatihan ekonomi, pelatihan kesadaran isu perubahan iklim, isu global, isu kekerasan dalam rumah tangga, dan perlindungan terhadap perempuan sekaligus anak.
Meskipun demikian, Yenny memastikan NU Women tidak akan berseberangan dengan berbagai organisasi lain yang sudah ada di NU.
“Oh, tidak. Fatayat, Muslimat NU, IPNU, dan PMII, jadi bagian ini (NU Women, Red) semua," pungkas Yenny Wahid. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News