GenPI.co - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun merespons soal sidang etik Irjen Ferdy Sambo terkait kasus penembakan Brigadir J.
Refly pun membahas soal analisis ekspresi Ferdy Sambo yang dinilai terlalu santai selama menjalani persidangan.
Hal itu membuat Refly mempertanyakan bagaimana bisa Ferdy terlihat sesantai itu.
“Dia terancam hukuman mati. Ini tentunya menjadi pertanyaan,” ujarnya, dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (27/8).
Refly mengatakan Ferdy Sambo dinilai terlihat lebih tegang saat pertama kali muncul di hadapan awak media.
Menurut Refly, ketegangan ekspresi Sambo saat itu diakibatkan ada fakta yang berusaha disembunyikan sang jenderal dari publik.
“Saat pertama kali muncul pada 4 Agustus, ada sesuatu yang dia sembunyikan. Ada sesuatu yang ingin dia tak sampaikan dan berusaha membohongi masyarakat,” katanya.
Berada dalam kondisi itu, kata Refly, tentu tidak enak.
Refly pun menilai santainya ekspresi Sambo saat persidangan dikarenakan tak ada lagi hal yang berusaha ditutupi dari publik.
“Dia sudah pasrah dan tidak ada lagi yang dia perlu jaga. Dia sudah mengakui perbuatannya dan sudah memperkirakan hukuman apa yang akan diperoleh,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News