Pengacara Bripka Ricky Rizal Buka-bukaan Kasus Ferdy Sambo, Duh Ternyata!

09 September 2022 07:20

GenPI.co - Kasus Irjen Pol Ferdy Sambo yang diduga sebagai dalang pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J perlahan mulai terkuak. 

Kali ini berdasarkan pengakuan pengacara Bripka Ricky Rizal Wibowo, Erman Umar, saat ditemui di gedung Bareskrim Polri seusai mendampingi kliennya menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Bripka Ricky Rizal Wibowo disebut hanya sebagai korban keadaan yang dirancang Ferdy Sambo terkait skenario tembak-menembak menjadi pembunuhan terhadap Brigadir J.

BACA JUGA:  Ferdy Sambo Jalani Pemeriksaan Uji Pendeteksi Kebohongan

Bahkan, Bripka Ricky Rizal Wibowo lebih tepat dijadikan saksi, karena tidak memiliki niat jahat melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

"Bukan Bripka RR yang berbuat, dia korban keadaan. Kalau menurut saya, posisi klien saya pantasnya sebagai saksi, pertama dia tidak punya mens rea (niat jahat), disuruh nembak tidak berani dia," tegas Erman Umar.

BACA JUGA:  Ini Sosok Polwan yang Terseret kasus Ferdy Sambo

Selain itu, Bripka Ricky Rizal Wibowo juga tidak mengetahui adanya peristiwa pelecehan Putri Candrawathi di Magelang, lantaran sedang perjalanan ke sekolah anak Ferdy Sambo bersama Bharada Richard Eliezer.

Kemudian, Bharada Richard menerima telepon dari Putri Candrawathi agar mereka diminta kembali ke rumah dinas di Magelang.

BACA JUGA:  Kapolri Buka Suara Kekuatan Ferdy Sambo, Pantas Pada Takut

Bripka Ricky Rizal saat tiba tidak melihat penghuni rumah di lantai satu.

Saat naik ke lantai dua, Bripka Ricky Rizal melihat dan bertanya tersangka Kuat Ma’ruf.

"Klien saya bertanya ke Kuat ada apa? Dijawab oleh Kuat tidak tahu itu si Josua ngapain kok ditanya lari," ungkap dia meniru ucapan kliennya.

Bripka Ricky Rizal kemudian melihat Brigadir J berupaya masuk bertemu Putri Candrawathi di kamarnya, tetapi ditahan memakai pisau oleh tersangka Kaut Ma’ruf.

Bripka Ricky Rizal juga sempat mencari tahu dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi di kamar Putri Candrawathi.

Istri Ferdy Sambo justru meminta Bripka Ricky Rizal untuk mencari Brigadir J.  

Bripka Ricky Rizal lantas menemui Brigadir J untuk menghadap Putri Candrawathi di dalam kamarnya.

Setelah itu, Brigadir J masuk kamar, lalu Bripka Ricky pergi ke luar dan tidak mendengar apa yang dibicarakan di antara keduanya.

"Bripka Ricky sempat bertanya kepada Josua ada apa, tapi dijawab sudah tidak ada apa-apa Bang. Jadi selama di Magelang, Bripka Ricky Rizal tidak mendapatkan informasi tentang pelecehan," katanya.

Tak hanya itu, Bripka Ricky Rizal juga sempat diminta oleh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J di rumah Saguling III, namun ditolak.

Pada saat diminta Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J, Bripka Ricky sempat berpikir ada peristiwa apa yang sebenarnya terjadi, karena pada saat itu Ferdy Sambo tampak terguncang dan menangis.

Kemudian Bharada Richard Eliezer dipanggil untuk diminta menembak Brigadir J.

"Bripka Ricky dalam hati sempat bertanya apa benar mau ditembak, karena menurut dia pasti mau minta klarifikasi lagi. Kalau toh misalnya kejadian (ditembak, red.) apa mungkin terjadi di rumah dinas," terang dia.

Sayangnya Bripka Ricky Rizal tidak melihat secara langsung apakah Ferdy Sambo menembak, karena berdiri di belakang Bhadara Richar Eliezer, dan tidak terlalu ingat berapa tembakan yang dilepaskan ke tubuh Brigadir J, saat berada di TKP Rumah Dinas Duren Tiga.

Bripka Ricky Rizal selanjutnya mendengar panggilan lewat Handy Talkie (HT) masuk dari ajudan lain yang menanyakan ada kejadian apa, diduga mendengar tembakan.

Saat jeda menerima panggilan tersebut, Bripka Ricky tidak melihat wajah Brigadir J, karena posisi terhalang kulkas.

Ketika selesai menjawab panggilan dan berbalik melihat ke arah Bharada E, didapati Ferdy Sambo menembak ke arah dinding.

"Jadi beberapa kali ditanya, Bripka Ricky tidak melihat Ferdy sambo menembak Brigadir J. Cuma melihat Pak Sambo tembak dinding, bisa saja apa yang terjadi sebelumnya," imbuh Erman.

Bripka Ricky Rizal memastikan peristiwa yang sebenarnya dilihat, didengar, dan disaksikan serta keterangan yang disampaikan telah diuji menggunakan uji kebohongan (poligraf).

Di samping itu, Bripka Ricky Rizal juga tidak menerima uang yang dijanjikan Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.

Dalam keterangannya, uang tersebut bukan terkait Brigadir J, tetapi uang pemberian Ferdy Sambo atas kerjanya menjaga istrinya, Putri Candrawathi.

Namun, Bripka Ricky Rizal memang belum menerima uang tersebut.

"Oh (uang, red.) tidak ada, itu setelah kejadian. Setelah skenario, Pak Sambo sampaikan ini ada uang, dalam BAP yang saya baca, uang itu diberikan karena kalian sudah menjaga ibu, bukan karena masalah bayaran penembakan. Tapi itu bisa saja, kalau Sambo bisa seperti itu, tapi keterangan itu berbeda-benda," tandasnya.

Diketahui, Bripka Ricky Rizal baru saja menjalani pemeriksaan lanjutan untuk kelengkapan berkas perkara yang dikembalikan oleh kejaksaan (P-19). 

Erman mendampingi Bripka Ricky Rizal selama pemeriksaan yang diawali dengan pemeriksaan psikologi guna mengetahui kondisi kesehatan serta mempertegas keterangan yang telah diberikan.

Diketahui, Bripka Ricky Rizal juga tidak terlalu mengenal dekat pribadi Brigadir J.

Bripka Ricky Rizal ditarik dari Satlantas Polres Brebes menjadi ajudan Ferdy Sambo pada 2021.

Keduanya kenal saat Sambo menjadi kapolres di wilayah tersebut pada 2014.

Adapun, mantan anggota Satlantas Polres Brebes itu menjadi salah satu di antara lima tersangka pembunuhan berencana Brigadir J, dijerat dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP ancaman hukum maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co