GenPI.co - Pengamat politik Zaki Mubarak turut mengomentari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang duduk bareng saat rangkaian KTT G20 di Bali.
Menurutnya, banyak publik yang menyoroti lantaran ingin adanya rekonsiliasi.
"Mereka berharap para elite dapat berdamai, jangan terus bermusuhan," ujar Zaki kepada GenPI.co, Jumat (18/11).
Zaki mengatakan bahwa publik paham Megawati pernah dikecewakan SBY, sehingga masih patah hati hingga saat ini.
"Harapan masyarakat, perang dingin antara Mega-SBY segera berakhir," lanjutnya.
Untuk itu, para pemimpin bangsa ini seharusnya menatap masa depan, bukan masa lalu.
"Perseteruan berkepanjangan keduanya justru menjadikan citra politik yang kurang baik, dianggap kurang dewasa dalam politik," tuturnya.
Zaki berharap untuk terus mengutamakan urusan personal daripada soal-soal kebangsaan.
Seperti diketahui, hubungan SBY dan Megawati dikabarkan merenggang saat ayah AHY itu memutuskan maju dalam Pilpres 2004. Keduanya menjadi lawan dalam kontestasi tersebut.
Padahal, kala itu SBY merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan di bawah kepemimpinan Megawati.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News