Setuju Dengan Jokowi, Pengamat Sebut Politik Identitas Bisa Memecah Bangsa

23 November 2022 18:30

GenPI.co - Pengamat Politik Emrus Sihombing mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang tidak ingin ada politik identitas dalam Pilpres 2024.

Menurutnya, penggunaan politik identitas sangat berbahaya dan berpotensi memicu konflik horizontal dalam masyarakat.

"Politik identitas yang sempit bisa memecah belah,” ujar Emrus kepada GenPI.co, Rabu (23/11).

BACA JUGA:  Boni Hargens Beber Ada Oligarki yang Mainkan Isu Politik Identitas

Oleh sebab itu, Emrus menyarankan capres dan cawapres yang akan bertanding dalam kontestasi politik 2024 tidak menggunakan politik identitas.

“Politik identitas tidak boleh dibiarkan. Cara tersebut bisa memecah dan mengancam persatuan bangsa,” tuturnya.

BACA JUGA:  Cap Bapak Politik Identitas Anies Baswedan Sulit Hilang, Kata Ray Rangkuti

Emrus mengatakan konflik horizontal antar masyarakat lebih sulit diatasi jika dibandingkan dengan konflik vertikal.

Meski demikian, dirinya mengatakan ada politik identitas yang boleh digunakan untuk meramaikan Pilpres 2024.

BACA JUGA:  Anies Bertemu Gibran, Pengamat Sebut Upaya Hilangkan Citra Politik Identitas

“Asalkan pesan yang disampaikan saling menghargai suku, budaya, dan nilai-nilai seni yang luhur,” kata dia.

Selain itu, Emrus juga mengatakan bahwa politik identitas kebersamaan dalam menghormati semua agama boleh digunakan.

“Bahaya jika politik identitas dimanfaatkan untuk merendahkan kepercayaan, suku, atau budaya tertentu,” tandas Emrus. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co