GenPI.co - Kapolri Listyo Sigit turun tangan dengan menerjukan tim Mabes Polri dan Polda Kalimantan Timur untuk mencari fakta-fakta pernyataan Ismail Bolong soal setoran dana tambang ilegal yang mengalir ke Kabareskrim.
“Soal ucapanIsmail Bolong masih kita telusuri, ditunggu saja,” kata Listyo Sigit di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11).
Kapolri mengatakan, Propam Polri juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak, termasuk Ismail Bolong.
“Tentunya proses pencarian kan itu strategi dari kepolisian ada, panggilan ada juga,” ujarnya.
Listyo Sigit menegaskan bahwa saat ini pihaknya tengah berupaya mencari bukti-bukti untuk menguatkan adanya unsur dugaan tindak pidana.
“Tentunya kami mulai dari Ismail Bolong dulu, nanti dari sana lalu kita periksa. Karena kan kalau pidana harus ada alat buktinya,” ucap Kapolri.
Sebelumnya, video Ismail Bolong sempat viral di media sosial soal pemberian sejumlah uang kepada Perwira Tinggi Polri, termasuk Kabareskrim untuk memuluskan aktivitas pertambangan ilegal di Kalimantan Timur.
“saya sudah berkoordinasi dengan Kabareskrim, yaitu ke Bapak Komjen Agus Andrianto dengan memberikan uang sebanyak tiga kali. Yaitu pada bulan September 2021 sebesar Rp 2 miliar, bulan Oktober 2021 sebesar Rp 2 miliar, dan bulan November 2021 sebesar Rp 2 miliar,” ujar Ismail dalam video tersebut.
Sementara itu, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto membantah telah menerima uang dari Ismail Bolong.
Da justru menuding balik bahwa Ferdy Sambo bersama jajaran Propam termasuk Hendra Kurniawan yang menerima setoran.
“Jangan-jangan mereka yang terima dengan tidak teruskan masalah, lempar batu untuk alihkan isu," kata Komjen Agus. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News