GenPI.co - Bawaslu RI mengambil langkah taktis merespons terkait adanya kritik yang disampaikan dari film dokumenter Dirty Vote.
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan langkah taktis yang diambil yakni langsung komunikasi dengan bagian humas.
“Langkah taktis kami langsung komunikasi dengan teman-teman humas memastikan agar informasinya lebih masif,” katanya dikutip dari Antara, Selasa (13/2).
Dia pun menjelaskan mengenai kasus yang disebutkan pdaa film Dirty Vote. Di antaranya mengenai perkara pembagian susu di car free day (CFD) Jakarta.
Lolly menyampaikan penanganan kasus tersebut sudah dilakukan dengan berdasar regulasi yang ada. Bawaslu RI pun siap mempertanggungjawabkan langkah yang telah diambil.
“Bawaslu secara kelembagaan telah menangani perkara itu dan kami tentu siap mempertanggungjawabkan langkah yang sudah ditempuh,” ujarnya.
Dia mengungkapkan Bawaslu RI pun berterima kasih terkait kritik yang disampaikan dari film dokumenter Dirty Vote tersebut.
“Bagi Bawaslu, kritik tersebut memang harus kami dengar supaya bisa meningkatkan kualitas kerja,” tuturnya.
Lolly mengaku telah melihat film dokumenter itu dan memberikan perhatian pada menit ke-57 saat pembahasan mengenai inkompetensi Bawaslu pada Pemilu 2024.
“Pada menit ke-57 membuat saya merasa ada hal yang belum tersampaikan ke publik dengan baik dan harusnya clear (jelas). Tetapi ternyata nggak clear di publik,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News