Kocak Nih… Menag Fachrul Razi Disuruh Belajar Agama Lagi

07 November 2019 21:50

GenPI.co - Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhammad Ali Taher Parasong menyarankan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi untuk belajar agama lagi.

Ali meminjam pendapat seorang filsuf Auguste Comte, bahwa berangkat dari sebuah kontemplasi spiritual, tahapan pengetahuan manusia terdiri dari tahapan teologis, metafisika, dan ilmiah.

BACA JUGA: Manuver NasDem untuk Adang Prabowo-Puan Maharani di Pilpres 2024?

“Saudara jangan pernah berbangga itu, tugas pemimpin menggeser air mata kemiskinan menjadi air mata kebahagiaan," kata Ali saat rapat kerja Komisi VIII DPR dengan Kementerian Agama di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (7/11).

Politikus yang lahir di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur itu mengucapkan selamat kepada Fachrul yang telah dilantik sebagai Menag, serta Zainut Tauhid selaku wakilnya. 

BACA JUGA: Novel Baswedan Apes Banget, Mata Jadi Buta Malah Dituduh Rekayasa

“Saya ingin berpesan, selamat bertugas kepada saudaraku Fachrul, dan adindaku Zainut yang sejak kecil bersama saya. Selamat adindaku, senyummu memesona,” kata Ali Taher.

Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) itu memiliki keyakinan bahwa Allah mempertemukan Fachrul dan Zainut, memiliki makna.

BACA JUGA: Barbie Kumalasari Nempel Terus Kriss Hatta, Mbah Mijan Bener Nih

Menurut dia, itu bukanlah sebuah pertemuan biasa, tetapi perjalanan yang dikehendaki Tuhan yang ada maksudnya. 

“Saya memiliki keyakinan Allah mempertemukan kedua orang itu, satunya sering mengeluarkan pernyataan soal radikal, Menag, dan yang satunya Kiai (Zainut) ini bukan pertemuan peradaban biasa, tetapi perjalanan yang dikehendaki Tuhan yang ada maksudnya. Jenderal boleh merombak sesuatu, tetapi jangan lupa arah perombakan itu Ihdinas siratal mustaqim,” beber Ali.

BACA JUGA: Tamara Bleszynski Tetap Seksi, Kalau Pergi Ke Pasar Bikin Nganga

Dia berpesan kepada Fachrul supaya menjadikan Kemenag sebagai pengawal rohani bangsa. Pesan ini diucap Ali sampai tiga kali.

Ali menambahkan jangan ada kepentingan jangka pendek, yang mengabaikan jangka panjang. 

“Saya baru menemukan tiga Jenderal jadi Menag, Alamsyah yang melakukan perombakan. Jenderal yang sangat Sufi, Tarmizi Taher. Sekarang saya pengin Menag yang Jenderal tetap juga Sufi. Menata hati juga penting,” katanya.

BACA JUGA: Deretan Artis Top Bantah Pakai Susuk, Nomor 3 Mengaku Khilaf

Jadikan Kemenag ikhlas beramal, kompak, kerja keras, tahu tugas pokok dan fungsi, amanah.

“Jangan lagi muncul isu-isu radikalisme, kalau tidak ada radikalisme. Tidak ada Namrud bertemu Ibrahim, Musa tidak bertemu Firaun, Muhammad tidak bertemu dengan Abu Lahab, Abu Jahal,” ujar Ali.

BACA JUGA: Operasi Payudara, 5 Gaya Seksi Millen Daru Bikin Dengkul Lemas

Dia mengatakan, kata radikalisme adalah akar dari sebuah persoalan teologis. Menurut dia, yang keliru adalah menggunakan radikalisme dalam konteks politik yang menghancurkan peradaban.  

Karena itu, Ali setuju kalau radikalisme digunakan untuk membangun dan perjumpaan peradaban. 

BACA JUGA: Teror Si Kunti di Kantor Travel, Layani Pemesanan Tiket Pelanggan

Namun, tegas dia, kalau menggunakan radikalisme untuk menghantam negara, harus dilawan oleh semua.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co