Ada yang Bandel? Presiden Jokowi Tak Bosan Ingatkan Menteri...

11 Desember 2019 21:30

GenPI.co - Presiden Jokowi kembali bicara masalah impor dalam rapat terbatas membahas akselerasi implementasi program perindustrian dan perdagangan, di Kantor Presiden, Rabu (11/12).

Presiden Jokowi juga tak bosan mengingatkan jajarannya untuk fokus menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap positif dan menekan defisit transaksi berjalan.

BACA JUGA: Terseret Skandal Asmara di Garuda, Pramugari Cantik Ini Menangis

Padahal Presiden Jokowi sudah pernah bicara pengurangan impor di berbagai sektor di awal periode keduanya ini. 

Yakni, pada 6 November lalu, dia meminta LKPP mempersulit barang impor memprioritaskan produk dengan komponen lokal tinggi untuk bisa masuk dalam e-Catalog.

BACA JUGA: Ungkap Megakorupsi, Presiden Jokowi Minta Mahfud MD Turun Tangan

"Di saat yang sama memperbesar surplus neraca perdagangan kita. Karena itu harus konsentrasi pada langkah terobosan untuk pengurangan impor kita," kata Jokowi.

Presiden Jokowi meminta agar para menterinya menekan kebiasaan impor kembali disinggung dalam rapat terbatas tentang penguatan neraca perdagangan di Kantor Presiden, 11 November 2019. 

BACA JUGA: Honorer K2 Disuruh Masuk Got, Gubernur Anies Menuai Pujian

Kemudian 22 November, Presiden Jokowi pun meminta dibuat roadmap yang jelas dalam pengembangan alutsista dengan titik berat mengurangi ketergantungan pada impor.

Pada hari ini, Presiden Jokowi menyodorkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukan impor bahan baku memberikan kontribusi besar yaitu 74,06 persen dari total impor di Januari 2019. 

BACA JUGA: Bagai Langit dan Bumi: Gaji Guru Swasta Rp 1 Juta, Guru PNS Wow

Sedangkan impor barang modal angkanya mencapai 15,56 persen, dan impor barang konsumsi 9,29 persen

"Kalau lihat lebih dalam lagi jenis barang bahan baku yang masih besar angka impornya antara lain besi baja, industri kimia organik petrokimia dan industri kimia dasar," sebut Jokowi.

BACA JUGA: Membersihkan BUMN, DPR: Erick Thohir Harus Berhati-hati

Presiden ketujuh RI ini meminta supaya peluang investasi di sektor industri substitusi impor harus dibuka lebar. Seperti besi baja, hingga petrokimia.

"Tolong ini jadi catatan Kepala BKPKM dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Harus ada langkah quick win yang betul konkret untuk mendorong industri pengolahan seperti industi besi-baja, industri petrokimia, dan juga tidak kalah penting percepatan mandatori B30 dalam rangka menurunkan impor BBM kita," tuturnya.

BACA JUGA: Akankah Prabowo & Jokowi Wujudkan Kapal Induk Pertama Indonesia?

Presiden Jokowi pun meminta jajarannya fokus pada sejumlah hal, seperti percepatan negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau CEPA, terutama untuk negara potensial. 

Tim negosiasi pemerintah harus betul-betul kuat, sehingga Indonesia bisa melakukan ekspor ke negara yang dituju.

BACA JUGA: Seksinya Ariel Tatum, Hingga Banyak yang Pengin Tahu Tarifnya...

"Pak Mendag, Bu Menlu betul-betul, kalau perlu tiap hari kejar terus negara potensial yang menjadi (tujuan) ekspor produk kita yang kita belum miliki perjanjian kemitraan," tandasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co