Skandal Jiwasraya Blunder Jokowi, Sri Mulyani dan Erick Thohir?

27 Desember 2019 12:12

GenPI.co - PT Asuransi Jiwasraya (persero) dinyatakan gagal bayar atas klaim 17 ribu nasabahnya.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Sarwi Chaniago kaget, dengan pengelolaan perusahaan pelat merah PT Asuransi Jiwasraya (persero) yang tidak becus hingga gagal bayar itu.

BACA JUGA: Ratna Sarumpaet Blak-blakan Mengenai Prabowo dan Jokowi, Apa Itu?

Pangi Sarwi Chaniago mengatakan, gagal bayar perusahaan ini berpotensi merugikan keuangan negara Rp 13,7 triliun per Agustus 2019. 

BACA JUGA: Gempa Megathrust dan Tsunami: Bukan Hukuman Tuhan, Tapi Ini...

Menurut Pangi, nilai kerugian ini masih berpotensi bertambah dengan melibatkan 5,5 juta pemegang polis.

Pemerhati Politik ini merasa heran, lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perusahaan itu telah bermasalah sejak sepuluh tahun lalu. 

BACA JUGA: Merinding... Perias Mayat Lakukan 3 Ritual Ini Sebelum Bekerja

Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengamini, menyebut perusahaan tersebut mulai bermasalah sejak 2008 silam.

"Merujuk pada pernyataan ini kasus gagal bayar perusahaan adalah bentuk pembiaran atau kesadaran yang lambat pemerintah atas manajemen yang buruk pada perusahaan," ungkap Pangi, Jumat (27/12).

BACA JUGA: Jabatan Strategis Polri Dikuasai "Geng Solo", Mahasiswa Bereaksi

Pamgi pun menyatakan, bahwa publik layak curiga atas indikasi praktik curang di tubuh Jiwasraya. 

Menurut Pangi, sangat mungkin atau patut dicurigai penggerogotan terhadap perusahaan dilakukan oleh aktor-aktor yang berlindung di balik agenda kekuasaan. 

BACA JUGA: Megakorupsi Jiwasraya Luar Biasa Mudahnya, MAKI: Peran 4 Orang...

Karena itu, kasus ini harus diungkap seterang-terangnya di hadapan publik.

Pangi membeberkan, bahwa tidak bisa berharap hanya kepada pemerintah yang telah terbukti berbuat lalai dan terkesan pembiaran sehingga problem ini berlarut-larut. 

BACA JUGA: Presiden Jokowi Didesak Copot Erick Thohir, Arief Ungkap Ini...

"Apalagi berharap kepada Menteri BUMN yang sibuk dengan urusan ecek-ecek, ngurusin motor dan sepeda, ditambah lagi dengan adanya bau amis konflik kepentingan sang menteri yang melibatkan perusahaanya," ungkap Pangi. 

Analis politik ini mengatakan publik harus mendesak DPR sebagai penyambung lidah rakyat untuk bersuara mengungkap kasus ini. 

BACA JUGA: Tulang Ikan Menyangkut di Tenggorokan? Ini Cara Mengatasinya...

Pangi menegaskan DPR harus membentuk panitia khusus atau pansus.

Menurut Pangi, jika dibandingkan dengan skandal Century, kasus Jiwasraya ini jauh lebih besar potensi kerugian negaranya karena melibatkan jutaan korban dan mencoreng nama baik negara.

BACA JUGA: Ramainya Pasar Setan, Siapa Sosok Kakek Lusuh Penolong Kami?

Jika kasus ini dibiarkan berlarut-larut, maka jangan salahkan jika publik mulai curiga kepada pemerintah yang seolah membiarkan para penjahat bersembunyi di balik kekuasaan.

"Dan pemerintah hanya sibuk mengurus persoalan remeh-temeh atau tetek bengek yang tidak jelas keuntungannya bagi negara dan bangsa," tutup Pangi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co