Menhan Prabowo Santuy Banget, Tapi Lihatlah Skuadron F-16 Siaga 1

07 Januari 2020 03:46

GenPI.co - China menolak protes Indonesia atas manuver kapal coast guard mereka saat mengawal puluhan kapal yang diduga mencuri ikan di sekitar 3.8 Nautical Miles dari garis Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan Malaysia.

Melihat memanasnya situasi di perairan Natuna tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto langsung berkoordinasi dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Jumat (3/1) sore.

BACA JUGA: Wow... Kekuatan AL China vs Indonesia: Bak Langit dan Bumi

Hasilnya, Menhan Prabowo santuy banget. Prabowo Subianto menjelaskan, masalah tersebut juga diharapkan tidak mengganggu hubungan ekonomi di antara kedua negara.

BACA JUGA: Bak Bidadari Datangi Korban Banjir, Mulan Jameela Kelewat Cantik

"Kami cool saja. Kami santai, kok," imbuhnya.

Benarkah itu karakter Prabowo Subianto? Jelas bukan. Dengan pengalaman strateginya di militer, Menhan Prabowo dipercaya sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan rinci untuk operasi khusus di Laut Natuna.

BACA JUGA: Menhan Prabowo Cool Banget, Tapi Lihatlah Strategi TNI di Natuna

Buktinya bisa dilihat dari adanya pengendalian operasi siaga tempur terkait pelanggaraan di wilayah perairan laut Natuna Utara yang telah berlangsung.

BACA JUGA: Rakyat Indonesia Protes China, Luhut Panjaitan Seharusnya Bangga

Setidaknya ada 6 KRI yang telah berada di perairan Natuna. Ada juga pesawat pengintai dan kapal KKP yang sedianya akan mengusir kapal-kapal asing berbendera China itu.

Tak hanya itu, bila dibutuhkan, Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin di Pekanbaru dalam kondisi siaga.

BACA JUGA: Kesabaran Anies Baswedan Menangani Banjir, Membuat Haru Warga DKI

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Ronny Irianto Moningka mengatakan, dua skadron (skuadron) tempur 16 dan 12 siap untuk melaksanakan tugas pertahanan jika diperintah oleh Panglima TNI.

"Kami sudah siaga, tetapi pergerakan menunggu perintah dari Panglima (TNI)," ungkap Ronny seperti dilansir dari Antara, Senin (6/1).

BACA JUGA: China Klaim Laut Natuna, Begini Kata Iwan Fals...

Hingga kini, menurut Ronny belum ada permintaan pengerahan jet tempur F-16 maupun Hawk 100/200 yang memperkuat pangkalan militer terlengkap di wilayah barat Indonesia tersebut.

Ronny juga menuturkan tidak ada peningkatan aktivitas patroli di kawasan perbatasan dengan meningkatnya ketegangan di wilayah laut Natuna. 

"Kami masih standby. Patroli juga masih seperti biasa. Landai saja," bebernya lagi.

Tensi hubungan diplomatik antara Indonesia dengan China dalam beberapa hari terakhir memanas. Sebab, sejumlah kapal China masih bertahan di Perairan Natuna.

Kapal-kapal China tersebut bersikukuh melakukan penangkapan ikan yang berjarak sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co