Di Atas Kapal Perang, Ini Ketegasan Presiden Jokowi Hadapi China

08 Januari 2020 16:30

GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tegas memberikan kesan dan pesan untuk China dalam kunjungan kerjanya ke Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (8/1) siang.

Setelah meninjau KRI Usman Harun-359, di Pelabuhan Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Presiden Jokowi memberikan sinyalemen terkait pelanggaran yang dibuat oleh China.

BACA JUGA: Wow... Kasus Suap Proyek Jalan Rp132 Miliar, Seret Nama Ketua KPK

Presiden Jokowi mengatakan, bahwa pemerintah akan selalu memastikan hukum terkait hak berdaulat atas kekayaan kekayaan sumber daya laut di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia ditegakkan.

"Saya ke sini (Natuna) untuk memastikan penegakan hukum atas hak berdaulat kita (Indonesia), hak berdaulat negara kita atas kekayaan sumber daya alam laut di ZEE," tegas Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Penyelesaian Natuna pada Presiden Jokowi, Bukan di Menhan Prabowo

Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa keberadaan Badan Keamanan Laut dan TNI AL, beserta kapal perang TNI AL adalah untuk menegakkan hukum terhadap para pelanggar wilayah teritorial Indonesia.

"Mengapa di sini hadir Bakamla, mengapa di sini ada Angkatan Laut? Untuk memastikan penegakan hukum yang ada di sini," jelas Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Menghadap Laut Natuna, Langsung Lakukan Ini...

TNI AL telah menempatkan lima kapal perang untuk mengamankan perairan di Kepulauan Natuna, terkait kapal asing yang dikawal penjaga pantai Tiongkok. 

Salah satu KRI tersebut ialah Usman Harun-359 yang ditinjau Jokowi dan rombongan.

BACA JUGA: Waspada... Amerika Serikat Keluarkan Peringatan, Indonesia Siaga

KRI Usman Harun-359 merupakan kapal perang TNI AL dengan sistem manajemen tempur modern yang mumpuni di kelasnya.

Di antara subsistem kesenjataan dan pengendalian yang dimiliki adalah sistem penjejak sasaran, yang mampu mengarahkan meriam 76 milimeter Oto Melara Super Rapid Gun.

BACA JUGAStrategi Pertahanan Paling Ampuh di Laut Natuna, Ini Jurusnya...

Lainnya adalah laras senapan mesin kaliber besar jarak pendek 30 milimeter di lambung kiri-kanan kapal perang buatan Damen-BAE Systems, Inggris itu.

Subsistem yang terakhir ini difungsikan juga sebagai sistem pertahanan pasif kapal dari serangan permukaan dan udara, yaitu sebagai Close-in Weapon System (CIWS) yang memberi tabir peluru jika serangan itu datang.

BACA JUGA: Menhan Prabowo Cool Banget, Tapi Lihatlah Strategi TNI di Natuna

Kelengkapan system sensor senjata juga dilengkapi dengan EOTs (Electro Optical Tracker System) untuk pengendalian meriam kapal dan pengamatan secara visual oleh kamera video yang ada.

BACA JUGA: Wow... Kekuatan AL China vs Indonesia: Bak Langit dan Bumi

Sebagai jenis frigat, kapal perang ini juga dilengkapi sensor bawah air, yang memiliki tingkat akurasi yang baik dalam mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air yaitu sonar, yaitu FMS 21/3 Hull Mounted Sonar buatan Thales, Prancis.(*)


 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co