GenPI.co - Isu perombakan menteri (reshufle kabinet) masih mengapung ke permukaan di tengah pandemi virus corona (covid-19).
Beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju dinilai layak diganti berdasarkan sejumlah alasan.
Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai ada tiga menteri yang layak diganti.
Salah satunya adalah Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.
Emrus berkaca pada penanganan pandemi virus corona yang melanda Indonesia.
Dia menjelaskan, masalah kesehatan terkait virus corona menjadi bencana nasional.
"Seharusnya tidak ada yang namanya rapid test, penolakan pemakamam jenazah covid-19. Artinya penyuluhan kesehatan tidak berjalan," kata dia beberapa waktu lalu.
Emrus menambahkan, Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate juga harus dievaluasi.
Menurut Emrus, komunikasi publik yang dilakukan Kemenkominfo dalam penanganan corona sangat lemah.
"Menkominfo seharusnya corong pemerintah, tetapi belum tampak dalam penyampaian komunikasi terhadap khalayak soal covid-19 ini," ujar Emrus.
Figur ketiga yang layak diganti adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Emrus menilai Budi sering berbeda pendapat perihal kebijakan transportasi di tengah wabah virus corona.
Selain itu, Budi juga pernah dinyatakan terinfeksi virus corona beberapa waktu lalu.
"Lebih baik Budi Karya fokus pada kesehatannya dulu. Apalagi pernah terinfeksi covid-19," kata Emrus.
Sementara itu, pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menilai ada tiga figur yang layak menjadi menteri.
Ketiganya datang dari berbagai latar belakang. Menurut Ari, tiga figur tersebut memiliki kemampuan yang bagus.
Mereka adalah Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Staf Khusus Presiden Arif Budimanta.
Ari mengatakan, figur yang nantinya masuk Kabinet Indonesia Maju harus memiliki kemampuan bagus.
"Untuk sosok-sosok menteri yang akan datang, pilih dari yang teruji di lapangan," ujar Ari pada 28 Mei lalu. (genpico/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News