Sinyal Bahaya Bagi Prabowo Subianto, Gawat Banget!

31 Juli 2020 06:11

GenPI.co - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki pekerjaan rumah (PR) yang sangat besar.

Dia harus bekerja lebih keras untuk menyolidkan jajarannya agar partainya kembali garang.

BACA JUGA2 Tokoh Siap Menjegal, Prabowo Subianto Harus Hati-Hati

Sebab, elektabilitas Gerindra menurun berdasarkan survei yang dilakukan Indometer.

Dalam survei yang dilakukan pada 11-20 Juli 2020, elektabilitas Gerindra melemah dari 14,7 menjadi 14,1 persen.

Gerindra tetap berada di bawah PDI Perjuangan yang elektabilitasnya mencapai 26,8 persen.

Sama seperti Gerindra, PDIP juga mengalami penurunan elektabilitas dari 30,1 persen.

Posisi ketiga diduduki Partai Golkar yang elektabilitasnya hanya menyentuh angka 8,1 persen.

Golkar juga mengalami penurunan seperti PDIP dan Gerindra. Awalnya elektabilitas Golkar berada di angka 9,9 persen.

Penurunan elektabilitas Gerindra sejalan dengan yang dialami Prabowo. Elektabilitas Prabowo Subianto juga melemah.

BACA JUGA: Berita Top 5: Pengusaha Pemesan Artis VS, Prabowo Bakal Dijegal

Prabowo hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 17,6 persen. Angka itu turun dari 23,1 persen pada survei sebelumnya.

Meskipun demikian, Prabowo masih berada di puncak klasemen tokoh dengan elektabilitas tertinggi.

"Prabowo dan PDIP masih kukuh di puncak elektabilitas,” kata Direktur Eksekutif Indometer R Leonard SB, Senin (27/7).

Di sisi lain, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) justru mencatatkan hasil yang sangat bagus.

Berdasarkan survei Indometer, elektabilitas PSI justru mengalami kenaikan signifikan.

“Ketika parpol lainnya turun elektabilitasnya saat pandemi, hanya PSI yang mengalami kenaikan dari 2,1 persen menjadi 4,4 persen,” sambung Leonard.

Elektabilitas PSI bahkan sudah melampaui sejumlah partai yang lebih senior, seperti PAN, PKB, dan Demokrat.

BACA JUGA: Melawan Gibran Putra Jokowi Sama Saja Benturkan Kepala ke Dinding

Elektabilitas PAN turun dari 2,6 menjadi 2,3 persen. Elektabilitas PKB turun dari 5,5 menjadi 5,4 persen.

Sementara itu, elektabilitas Demokrat malah anjlok dari 4,7 menjadi 3,9 persen.

Partai Nasional Demokrat (Nasdem) juga mengalami penurunan elektabilitas dari 4,6 menjadi 4,2 persen. 

Indometer sendiri melakukan survei melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi.

Reponden dipilih secara acak dari survei yang dilakukan sebelumnya sejak 2019.

BACA JUGA: Filipina Menyerah, China Makin Berkuasa di Laut China Selatan 

Margin of error survei mencapai 2,98 persen, sedangkan tingkat kepercayaan 95 persen. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co