Jenderal Top Keluarkan Ancaman, Gatot Nurmantyo Bisa Panas Dingin

02 Oktober 2020 11:20

GenPI.co - Manuver para tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), termasuk Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, membuat Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko gerah.

Moeldoko pun langsung mengeluarkan ancaman apabila KAMI melakukan tindakan di luar jalur hukum.

BACA JUGA: Ancaman Gatot Nurmantyo Menggetarkan Jiwa Raga!

“Kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya," kata Moeldoko, Kamis (1/10).

Pria 63 tahun tersebut menambahkan, konstitusi memberikan ruang kepada kelompok, termasuk KAMI, untuk berkumpul dan menyampaikan aspirasi.

Namun, kepala Kantor Staf Presiden itu mengimbau KAMI menyampaikan aspirasi sesuai jalur hukum.

"Mereka itu bentuknya hanya sekumpulan kepentingan. Silakan saja, tidak ada yang melarang,” sambung Moeldoko.

BACA JUGAAmnesty International Beber Fakta, Gatot Nurmantyo Makin Terpojok

Jenderal kelahiran Kediri, Jawa Timur, itu bahkan tidak sungkan mengadopsi gagasan KAMI yang baik.

“Kalau gagasannya bagus, kami ambil,” sambung Moeldoko.

Moeldoko sendiri menilai gagasan yang dibangun KAMI membuat tensi politik di Indonesia makin panas.

BACA JUGAMurka di Depan Komisi III, Kapolri Idham Azis Pengin Menempeleng

Meskipun demikian, dirinya mengakui dinamika politik selalu berkembang dan tidak pernah stagnan.

"Setelah ada KAMI, nanti ada KAMU. Terus ada apa lagi?” kata Moeldoko.

Oleh karena itu, kata Moeldoko, pihaknya tidak perlu menyikapi berlebihan sepanjang masih berupa gagasan.

“Sepanjang gagasan itu hanya bagian dari demokrasi, silakan. Namun, jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik," ujar Moeldoko.

Pihaknya pun tidak segan mengambil sikap tegas apabila manuver KAMI mengganggu stabilitas politik Indonesia.

"Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas," sambung Moeldoko.

BACA JUGAPartai Baru Amien Rais Diumumkan Hari Ini, Pentolannya Top Banget

Moeldoko pun tidak henti-hentinya mengingatkan KAMI agar tak melakukan manuver yang keluar batas.

"Manakala itu sudah bersinggungan dengan stabilitas dan mulai mengganggu, saya ingatkan kembali. Negara punya kalkulasi. Untuk itu, ada hitung-hitungannya," tegas Moeldoko. (tan/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co