Mantan Waketum Gerindra Curigai Orang Dekat Jokowi

18 Oktober 2020 05:45

GenPI.co - Mantan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mencurigai orang dekat Presiden Joko Widodo alias Jokowi di balik penangkapan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Arief secara khusus menyoroti penangkapan yang dilakukan Polri terhadap Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat.

BACA JUGA: Petinggi KAMI Dicokok, Fahri Hamzah Labrak Prabowo Subianto

Saat ini Syahganda serta Jumhur sudah berstatus tersangka. Keduanya juga sudah ditahan.

Arief meyakini bukan Jokowi yang memerintahkan penangkapan terhadap Syahganda dan Jumhur.

"Saya curiga orang-orang dekat Jokowi yang memerintahkan mereka ditangkap dan ditahan," ungkap Arief, Sabtu (17/10).

Ketua umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Arief Poyuono itu mengaku sudah melobi Jokowi agar memerintahkan Kapolri Idham Azis Syahganda dan Jumhur.

"Dibebaskan dulu yang penting kemudian SP3, lah," sambung Arief.

Dia menilai Syahganda dan Jumhur bukan penjahat negara, teroris, maupun koruptor.

“Kapolri harus melihat itu semua," sambung Arief.

BACA JUGA: LSM di Amerika Serikat Tolak Kunjungan Prabowo Subianto  

Arief menambahkan, Syahganda dan Jumhur merupakan tokoh pergerakan demokrasi.

Dia tidak memungkiri bahwa keduanya saat ini berbeda pendapat dengan pemerintah.

Arief juga menyadari Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat sering mengkritik pemerintah.

Namun, Arief menilai keduanya tidak ingin melakukan makar, tetapi masih dalam koridor di sebuah negara demokrasi.

Apalagi, sambung Arief, pemerintahan memerlukan kritik agar kinerjanya bisa dinilai.

Pria 49 tahun itu menambahkan, jika Syahganda dan Jumhur memang diduga melanggar UU ITE, keduanya bisa diproses secara elegan.

Menurut dia, polisi tinggal memanggil keduanya dan melakukan pemeriksaan untuk diklarifikasi soal tulisannya di media sosial.

"Diperiksa saja dulu,” sambung pria kelahiran Jakarta, 4 Februari 1971 itu.

BACA JUGA: Survei Capres: Prabowo Dipepet Ganjar, Anies Makin Rontok

Dia menambahkan, Jumhur dan Syahganda tidak perlu ditahan seperti koruptor maupun bandar narkoba.

“Tidak (perlu) digelandang dan ditunjukkan pada publik," kata Arief Poyuono. (fat/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co