GenPI.co - Pakar Politik Boni Hargens menyoroti statement Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang dianggap menghina TNI/Polri.
"Saya mengaku marah kalau TNI/Polri dihina," tegas Boni kepada GenPI.co, Senin (16/11).
BACA JUGA: Habib Rizieq Hanya Rakyat Biasa, Politikus NasDem Bongkar Ini
Boni menjelaskan TNI/Polri merupakan tulang punggung negara, karena itu tidak sepantasnya untuk diremehkan.
"Karena TNI itu kan tulang punggung yang menjaga negara ini. Negara ini tidak akan bisa bertahan jika tidak ada TNI/Polri," beber Boni.
Lulusan Universitas Walden Amerika Serikat itu mengaku sedih jika TNI/Polri dinodai.
BACA JUGA: Takdir Jadi Bos, Hoki 5 Zodiak Bakal Cemerlang di Akhir Tahun
"Makanya saya apresiasi jika TNI/Polri segera memanggil Rizieq dan Anies Baswedan terkait pengumpulan massa," jelasnya.
Bahkan, Boni mengatakan surat pemanggilan keduanya sudah keluar.
"Ini berarti, Polri benar-benar ingin menegakkan hukum. Janganlah ada orang atau kelompok apapun yang menghina TNI/Polri, jangan pernah ada itu!" tegasnya.
BACA JUGA: Hoki dan Rezeki Nomplok, Keberuntungan 4 Zodiak Tak Terbendung
Boni juga menganggap bahwa Habib Rizieq Shihab telah mengangkangi negara. Dia mengatakan sikap Habib Rizieq kurang pantas jika menyuarakan Revolusi Akhlak.
"Terkait revolusi akhlak yang disebut Rizieq mesti ada bentuk konkret," ujar Boni.
Lebih lanjut, Boni mengkritisi sikap Pendiri Front Pembela Islam (FPI) terkait ceramahnya di acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Itu kan hari yang sangat suci dan panggung yang sangat mulia justru dipakai untuk mencaci maki orang," jelasnya.
Tidak hanya itu, dia juga mengkritisi pemakaian kata lonte yang menunjukkan akhlak tidak baik.
"Kalau orang yang akhlaknya buruk, lalu mempromosikan revolusi akhlak saya pikir itu paradoks," tegasnya.
Boni juga menegaskan bahwa Habib Rizieq boleh saja mengusung Revolusi Akhlak, tetapi harus mencontohkan perilaku yang baik.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News