GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mempertanyakan tindakan pelaporan terhadap Haikal Hasan Baras oleh seseorang bernama Husein Shihab.
Haikal Hasan sendiri dilaporkan ke polisi pada 14 Desember lalu terkait sambutannya di acara pemakamanan 6 anggota FPI yang tewas ditembak polisi.
BACA JUGA: Rizieq Jadi Bulan-bulanan polisi, Dua Kasus Digeber Sekaligus
Di momen itu, pria yang kerap disapa Babe Haikal ini bercerita di depan pelayat bahwa pernah bemimpi bertemu Rasulullah.
Refly sendiri membela babe Haikal karena merasa pelaporan itu tanpa dasar. Sebab menurutnya, mimpi tidak bisa diukur dengan instrumen hukum.
“Ketika urusannya instrumen hukum, maka harus ada ukuran berupa pasal yang dilanggar dan bagaimana proses pembuktiannya. Membuktikan orang mimpi itu kan susah,” papar Refly dalam tayangan di kanal YouTube-nya Selasa (16/12).
Refly melanjutkan, tidak ada undang-undang yang melarang seseorang untuk menyampaikan mimpi yang ia alami.
“Namanya mimpi, tidak riil. Bisa jadi ia bermimpi bertemu siapa pun, dan orang itu tidak ada dalam kehidupan nyata,” katanya lagi.
Sambutan Babe Haikal itu ditayangkan oleh kanal YouTube Front TV dengna judul ‘Sambutan dan Doa IB-HRS, UBN, Babe Haikal di Pemakanan Syuhada’.
Tayangan video itu diunggah oleh FPI selaku pemilik akun pada 9 Desember silam.
Dalam tayangan itu, Babe Haikal bercerita tentang kedua anaknya yang masih kecil sudah meninggal dunia.
BACA JUGA: 3 Pesan Baru Habib Rizieq pada Munarman, Isinya Bikin Merinding
Ia mengatakan, Rasulullah kemudian mendatanginya lewat mimpi dan menyampaikan bahwa kedua anaknya itu telah bersama Rasulullah.
Ucapan itu oleh Husain Shihab selaku pelapor dianggap menyesatkan. Ia melakukan pelaoran untuk memberi efek jera pada Babe Haikal.
“Melapor suapaya ada pencegahan, ada efek jera,” kata Husain Shihab.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News