GenPI.co - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan sudah memberikan lampu hijau untuk melakukan perlawanan terkait upaya kudeta Partai Demokrat.
Hal itu membuat Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng langsung tancap gas menyerang Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
BACA JUGA: Perlawanan SBY Menggetarkan Jiwa, Bikin Istana Terdiam
"Dalam bahasa Inggris, ada yang namanya kalau terkenal dan positif namanya famous atau populer," kata Andi Mallarangeng, Minggu (7/2).
Andi Mallarangeng blak-blakan membeber hal itu dalam webinar bertajuk Prahara Hostile Take Over Partai Politik dalam Arena Demokrasi.
Andi juga menyebut ada juga dalam bahasa Inggris terkenal tapi jelek. Namanya notorious.
"Nah, Moeldoko ini notorious. Kalau Demokrat famous," bebernya.
BACA JUGA: Pakar Hukum Top Beber Fakta Mengejutkan, Nasib Moeldoko..
Lantas apa beda famous dengan notorious? Mengapa juga sampai ada dua perumpaan itu?
"Orang terkenal jahat itu namanya notorious. Penjahat-penjahat kalau dulu namanya Sumanto, kanibalisme. Nah, itu notorious, semua orang tahu tapi negatif," jelas Andi Mallarangeng.
Menurut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini, simpati dan empati masyarakat membuat polling Partai Demokrat meningkat.
Dari 11-12% kini meningkat menjadi sekitar 13-15%. Namun, ditegaskan bahwa ini bukan lantaran Partai Demokrat playing victim.
"Itu karena kita melawan. Melawan elemen kekuasaan karena kita berani. Orang melihat hope pada Demokrat," ungkap Andi Mallarangeng.
Hope di sini bermakna harapan, bahwa ada partai berani membela rakyat berhadapan dengan kekuasaan.
"Berani mempertahankan marwahnya membela di hadapan elemen kekuasaan," tegas Andi Mallarangeng.
Andi sampai mengaku mendapatkan pesan dari orang yang lama tak bersua dan juga tidak dikenalnya. Itu memberikan dukungan hingga hendak mendaftar menjadi anggota partai Mercy biru itu.
"Kami adalah air yang terus memgalir dan dia (Moeldoko, Red) adalah batu yang akan dikikis oleh air," kata Andi Mallarangeng membeber nasib Moeldoko.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News