Tujuan Denny Siregar Selalu Membela Jokowi Bikin Melongo, Kaget

GenPI.co - Pegiat media sosial Denny Siregar menjawab sindiran pihak oposisi pemerintah yang terus mempertanyakan motifnya membela Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelumnya, kelompok oposisi memprediksi Denny Siregar akan terus membela pemerintah sampai dilirik oleh Presiden Jokowi untuk diberi hadiah kursi komisaris BUMN.

BACA JUGA: Mendadak Fahri Hamzah Bongkar Fakta Jokowi, Sangat Mengejutkan 

Terkait hal itu, Denny menegaskan bahwa dukungannya pada pemerintah bukan untuk mendapatkan jabatan komisaris di perusahaan BUMN.

"Aku selalu disindir-sindir kalau ada yang jadi komisaris. Seolah-olah, jabatan komisaris itu pencapaian tertinggi. Mereka tidak paham bahwa pencapaian tertinggiku bukan dari sisi materi, tetapi bagaimana kelak aku meninggalkan anakku negeri yang aman untuk dia tinggali," kata Denny Siregar.

Hal tersebut dia sampaikan lewat akun Twitter pribadinya, @dennysiregar7, Senin (25/1) lalu.

"Melawan orang-orang dengan tujuan materi, itu mudah. Kasih jabatan dan uang, selesai sudah," ungkapnya.

BACA JUGA: Mendadak Natalius Pigai Bongkar Fakta Din Syamsuddin, Bikin Kaget

Namun, Denny menilai bahwa melawan orang berideologi kuat sangat sulit.

"Karena, mereka menganggap apa yang diperbuat di dunia adalah bekal menuju surga. Dunia ini nggak ada artinya bagi mereka. Jadi, melawan mereka harus berpikir seperti mereka," bebernya.

Selain dikenal sebagai pendukung Presiden Jokowi, Denny juga aktif melawan paham-paham radikalisme. 

Oleh sebab itu, sempat ada kabar bahwa dia akan menutup akun Twitter pribadinya setelah pemerintah membubarkan dan melarang kegiatan Front Pembela Islam (FPI).

Saat itu, Denny mengucapkan terima kasih kepada Twitter yang selama ini sudah menyediakan ruang untuk melakukan ‘perang narasi’. 

Dia mengaku akan kembali menulis panjang setelah rehat dari kicauan di dunia maya.

"Bubarnya FPI membuat saya ingin berhenti. Terima kasih Twitter karena sudah menyediakan ruang perang narasi. Saya akan kembali menulis panjang lagi," katanya kala itu.(*)