GenPI.co - Penembakan yang terjadi di salah satu kafe di Cengkareng Barat, Jakarta Barat, pukul 04.30 WIB menewaskan tiga orang dan salah satunya adalah anggota TNI AD.
Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, aksi brutal yang diduga dilakukan polisi koboi di Cengkareng menunjukkan Jakarta makin tidak aman. Dalam aksi brutal itu tiga orang tewas ditembak dan satu luka.
BACA JUGA: Kapolri Tegas Banget, Pelaku Penembakan FPI Bakal Terbongkar
"Kami mendesak oknum polisi yang diduga sebagai pelaku penembakan dijatuhi hukuman mati dan kapolres Jakarta Barat harus segera dicopot dari jabatannya," katanya dalam keterangan resmi yang diterima GenPI.co, Kamis (25/2).
Neta menjelaskan, ada dua alasan kenapa Kapolres Jakarta Barat harus dicopot. Yakni sebagai penanggungjawab keamanan wilayah karena membiarkan ada kafe yang buka hingga pukul 04.00 WIB, padahal saat ini tengah pandemi Covid-19
"Kapolres kurang memperhatikan prilaku anak buahnya hingga terjadi peristiwa brutal yang diduga dilakukan anak buahnya di wilayah hukumnya," jelasnya.
Pelaku diduga berinisial CS anggota Polsek Kalideres Jakarta Barat.
BACA JUGA: Barbuk Penembakan FPI Sedang Dianalisis, Kapolda Metro Siap-siap
Untuk korban tewas, yakni Sinurat sebagai keamanan cafe dan merupakan anggota TNI AD, Feri Saut Simanjuntak sebagai bar boy dan Manik selaku kasir. Sedangkan, satu korban luka bernama Hutapea sebagai manajer.
Sementara itu, dalam peristiwa penembakan tersebut ada tiga saksi, yakni Rustam Effendi sebagai bartender, Samsul Bahri selaku keamanan cafe dan Yakub malik juga keamanan cafe.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News