GenPI.co - Konflik Laut China Selatan tak kunjung usai. Bahkan kembali memanas setelah kapal induk Amerika Serikat memasuki perairan itu untuk pertama kali di era kepemimpinan Presiden AS Joe Biden.
Adapun kapal induk AS berlayar di Laut China Selatan untuk menggelar latihan militer sebagai bagian dari operasi kebebasan bernavigasi.
BACA JUGA: China Tak Berdaya, Joe Biden Bikin Laut China Selatan Bak Neraka
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad menegaskan, TNI tidak memihak ke China dan Amerika Serikat terkait polemik Laut China Selatan.
"Terkait dengan kebijakan posisi kita, karena kita menganut bebas aktif, maka kita tidak ikut mereka. Kalau dulu misalkan ada nonblok, kalau yang jelas sekarang kita memiliki kebijakan negara kita sendiri, sehingga kita tidak mengikut kemana-mana," kata Riad kepada pers, menanggapi memanasnya Laut China Selatan, Rabu (10/3/2021).
Dengan begitu, tambahnya, maka TNI tidak mengambil sikap memihak terhadap AS maupun China.
BACA JUGA: Terungkap! Anies Baswedan & Ganjar Pranowo Temui Luhut, Ada Apa?
Achmad Riad menjelaskan, pemerintah Indonesia memiliki hubungan diplomasi yang sangat baik dengan seluruh negara.
"Kita tidak ikut atau berpihak kemana-mana, karena kita berhubungan baik dengan semuanya. Baik dengan NATO kita punya hubungan baik," katanya lagi.
Hubungan yang baik Indonesia dengan seluruh negara dapat terlihat dari alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki TNI.
"Kita punya alutsista dari Amerika, Rusia, semua negara mana pun kita punya," katanya.
BACA JUGA: Dipanggil Mas, Aprilia Manganang Beri Kode Keras jadi Cowok Tulen
Diplomasi Indonesia dengan negara lain, juga bisa terlihat dari pengadaan vaksin covid-19.
"Sebagai contoh kecil hasil diplomasi kita dengan negara lain terkait dengan vaksin, ini saya hubungkan dengan vaksin karena ada hubungannya dengan diplomasi juga, kita ada vaksin dari AstraZeneca (Inggris), ada Sinovac (China)," katanya.
Namun, tegasnya, TNI akan menjaga kedaulatan di sepanjang teritori Laut Natuna Utara yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan.
Sebelumnya, anggota Fraksi PKB DPR Marwan Jafar meminta Pemerintah Indonesia harus terus melakukan dialog secara intensif dalam menyikapi masuknya armada kapal perang dari China dan Amerika Serikat di Laut China Selatan.
BACA JUGA: Kandas di Balik Mitos Foto Bertiga: Ada Felicia, Veronica, Maia
Marwan Jafar menilai pemerintah harus memberikan perhatian serius, terkait meningkatnya tensi politik di Lau China Selatan saat ini.
Marwan menjelaskan dengan munculnya armada-armada dari China dan Amerika Serikat di Laut Cina Selatan, dalam rangka seaward harus menjadi perhatian serius Indonesia supaya saling memahami sekaligus bisa memahami komunikasi yang intensif. (*/ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News