GenPI.co - Spekulasi di sekitar manuver KSP Moeldoko bersama Partai Demokrat Kubu KLB bak bola liar.Salah satunya menyebutkan jika Partai Demokrat versi itu dipersiapkan untuk Presiden Joko Widodo usai tak menjabat lagi.
Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti merespons merespons hal ini. Ia mengatakan jika masih spekulasi, maka tidak diketahui kebenarannya.
BACA JUGA: Warning Keras Guru Besar: KLB Partai Demokrat Anti-Pancasila
“Kalau sebatas spekulasi ya spekulasi saja. Akan tetapi kan kebenarannya belum diketahui. Tentunya kita semua berharap kalau pak Moeldoko sebaiknya diberhentikan oleh presiden,” ujar Ray Rangkuti kepada GenPI.co, Jumat (12/3).
Ray justru menyoroti mengapa hingga sekarang Jokowi belum menindak KSP Moeldoko yang terlibat dalam aksi KLB Deli Serdang itu.
“Yang pasti hingga saat ini tidak dipecat, kan? Saya nggak tahu juga besok akan dipecat atau tidak. Apakah sebab tidak dipecatnya? Nah, itu dia yang menjadi tanda tanya,” ujar Ray Rangkuti.
BACA JUGA: Pengamat Wanti-wanti Jokowi akan Jebakan Terkait Demokrat
Sebelumnya, ahli hukum tata negara Refly Harun menganalisis bahwa Partai Demokrat bisa menjadi rumah baru bagi Jokowi.
Ini adalah cara Jokowi demi memperkuat dinasti politik setelah tidak menjabat.
"Bagi Presiden Jokowi Demokrat bisa menjadi rumah baru lagi pasca tidak menjabat sebagai presiden,” ujar Refly dalam kanal YouTube-nya, Senin (8/3).
Menurutnya Bobby Nasution akan menunggu pemilihan gubernur Sumatera Utara dan Gibran Rakabuming Raka dipersiapkan untuk pemilihan gubernur Jawa Tengah.
"Gibran untuk pemilihan gubernur Jawa Tengah bahkan ada yang mengatakan DKI, tetapi saya condong ke Jawa Tengah, dan Kaesang yang menunggu untuk menggantikan Gibran di Solo untuk Wali kota," ucap dia.
BACA JUGA: DPP Demokrat All Out Hadapi Kubu KLB, Kekuatannya Bikin Mimisan
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News